Daftar Film Yang Bikin Kamu Bangga Jadi Orang Indonesia
Merdeka
itu adalah dia yang terlepas dari belenggu apapun. Merdeka itu adalah dia yang
bebas melakuan apapun. Jadi apakah kita sudah merdeka dengan semua kisruh dan
permasalahan yang ada?
Jawabannya adalah bisa iya, bisa
juga tidak. Dari segi apa dulu kita memandang kemerdekaan? Memaknai yang
namanya kemerdekaan itu memang susah, selama ini mungkin kita hanya sebatas
memperingati semata. Menyemarakan hari kemerdekaan Indonesia dengan berbagai
agenda menyenangkan sudah menjadi salah satu cara memaknai paling sederhana.
Tapi dari segi memaknai, apa yang
harus kita ubah? Tergantung masing-masing individu beserta opininya. Tapi gue
pribadi punya cita-cita memaknai itu semua dengan satu cara saja. Hal yang bisa
mengharumkan nama bangsa. Menjadikan ketidakmungkinan menjadi mungkin saja
baginya.
Gue ingin sekali membuat nama
Indonesia mampu bertengger sejajar dengan nama negara lain dalam hal industri
film. Bagaimana? Sudah cukupkah untuk memenuhi
kalimat “Merdeka itu adalah dia yang terlepas dari belenggu apapun.
Merdeka itu adalah dia yang bebas melakuan apapun”
Tapi sayangnya proses itu masih
panjang. Gue masih harus menyelesaikan studi, mengoleksi pengalaman, menabung
pemahaman, dan menimba ilmu sebanyak-banyaknya untuk sampai pada tahap
tersebut.
Sebelum waktunya tiba, untungnya
gue punya beberapa INSPIRASI dari para
pakar film. Karya mereka patut di apresiasi, bahkan di acungi sepuluh jempol
juga rasanya masih kurang. Terlepas dari segala kekurangannya, gue yakin bahwa
mereka adalah orang-orang yang terlahir sebagai praktisi film berbakat ; aset
Indonesia.
Berikut, beberapa film yang bikin
gue bangga udah jadi bagian dari Indonesia. Dan gue yakin, kamu juga. :
1 KARTINI ( 2017)
Sutradara : Hanung Bramantyo
Sinematografi : Faozan Rizal
Pemeran :
Dian Sastrowardoyo Sebagai R.A Kartini
Deddy Sutomo Sebagai Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat
Cristine Hakim Sebagai Ngarasih
Acha Septriasa Sebagai Roekmini
Ayushita Sebagai Kardinah
Reza Rahadian Sebagai Sosrokarsono
Adinia Wirasti Soelastri
Denny Sumargo Sebagai Slamet
Durasi : 112 Menit
Film ke-tiga yang mengangkat tokoh
besar emansipasi wanita di Indonesia- R.A Kartini- dalam perjuangan menyetarakan hak-hak
tanpa melihat darah bangsawan atau bukan. Khususnya dari segi pendidikan bagi
para wanita. ( Sumber : Wikipedia Indonesia)
Tradisi mereka pada jaman itu
mengharuskan hanya bangsawanlah yang berhak dihormati dan mendapatkan hal spesial-pendidikan-
agar kedepannya menjadi orang berpengaruh pula untuk pemerintahan.
Tapi R.A Kartini tidak mau hidup
begitu, dengan segenap keberanian mempertaruhkan apapun miliknya demi membangun
kehidupan yang lebih terang benderang. Bersama kedua saudarinya, beliau belajar banyak hal, menulis banyak hal,
mengirim tulisan-tulisan, hingga mengirim pengajuan untuk mendapatkan beasiswa
sekolah di Belanda.
Sayangnya, rintangan datang dari
berbagai sudut. Salah duanya adalah Ibu tiri Kartini dan Mas Slamet ( Donny
Sumargo ) yang tidak ingin Kartini melakukan hal-hal tersebut, mereka hanya
butuh kartini hidup sebagaimana perempuan bangsawan pada umumnya. Tapi disisi
lain, kartini punya pihak yang selalu mendukung keputusannya- Sang Ayah dan Mas
Sastrokarsono ( Reza Rahadian)
Bagi gue, film ini adalah karya seni
yang indah. Di buat dengan segenap ketulusan. Mas Hanung sebagai orang paling
berperan penting di dalamnya di rasa benar-benar sukses dengan segala
kemampuannya mengerahkan ide hingga terwujudlah visualisasi sempurna yang
menggambarkan keadaan otentik pada masa itu.
Hal lain yang membuat film ini layak
sekali untuk dinikmati adalah akting para pemeran yang bertugas membuat setiap
karakter menjadi nyata. Mbak Dian Sastro, Bu Cristine Hakim, dan Pak Deddy Sutomo jadi warna penting dalam
jalannya cerita. Walaupun para peran pendukung juga tidak kalah bagusnya
memerankan karakter-karakter tersebut. Secara gitu ya, peran pendukungnya saja
sekelas Reza Rahadian.
3 / 5 Bintang.
2 5 Cm ( 2012)
Sutradara : Rizal Mantovani
Penulis : Donny Dhirgantoro
Pemeran :
Herjunot Ali Sebagai Zafran
Raline Shah Sebagai Riani
Fedi Nuril Sebagai Genta
Igor Saykoji Sebagai Ian
Denny Sumargo Sebagai Arial
Pevita Pearce Sebagai Dinda
Durasi : 125 Menit
Produksi : Soraya Intercine Films
Zafran
itu adalah pemuda puitis, ia suka segala hal berbau sastra dan Dinda. Arial
suka kecap, Genta suka Riani, tapi Riani suka sama orang lain. Sementara Ian
suka main game, hingga skripsinya bulukan.
Suatu
hari, mereka ber-lima memutuskan untuk tidak bertemu. Perjanjian itu berlaku
selama beberapa bulan. Setelahnya, Genta mengajak sahabatnya itu bertemu dan
melakukan perjalanan luar biasa yang pada akhirnya merubah pandangan mereka
tentang nasionalisme, cinta, persahabatan, dan cita-cita.
Gue ingat banget, enam tahun lalu film
ini bikin gue ngakak nggak ketulungan sekaligus nangis terisak kayak siswa nggak
lulus SBMPTN. Jika diibaratkan, film ini seperti gado-gado. Semua bahan
tersedia lengkap, bersatu padu oleh bumbu kacang yang manis dan gurih.
Meskipun sudah lama berlalu. Nyatanya
film ini masih asik buat di nikmati sebagai salah satu cara mengisi hari
kemerdekaan. Sedikitnya, setelah menonton film ini. Rasa Nasionalisme akan
bertambah sekian persen. Dan yang pasti, kamu nggak akan nyesel ketika tahu
bahwa plot twist-nya ‘boleh juga’ .
4,5 / 5 Bintang.
3 Rudy Habibie ( 2017)
Sutradara
: Hanung Bramantyo
Sinematografi : Ipung Rachmat Syaiful
Pemeran :
Reza
Rahadian Sebagai Rudy Habibie
Chelsea
Islan Sebagai Illona
Indah
permatasari Sebagai Ayu
Pandji
Pragiwaksono Sebagai Peter
Ernest
Prakasa Sebagai Liem
Boris
Boker Sebagai Poltak
Perusahaan
Produksi : MD Entertaiment
Durasi
: 124 Menit
Merupakan prekuel dari film
pertamanya. Akan menceritakan kisah perjalanan pak Rudy Habibie sebelum bertemu
dengan Bu Ainun. Perjuangan mengenyam pendidikan di luar negeri. Bertemu dengan
teman-teman sebangsa dan setanah air.
Hanung Bramantyo selalu berhasil
membuat sebuah cerita menjadi lebih istimewa jika di filmkan. Film biografi ini
juga begitu, meskipun ceritanya biasa saja. Tapi gue bisa menikmati hal lain
yang melekat dari film ini. Semisal sinematografi, atau bagaimana cara Rudy
menghadapi rintangan lewat wejangan-wejangan bijak mendiang ayahnya. Lewat
visualisasi masa lalunya ketika sang ayah masih hidup, Rudy akhirnya dapat
menemukan pemahaman sebagai pencerahan tentang apa yang seharusnya tidak dan
harus beliau lakukan.
Hal lain yang menarik dari film
ini adalah peran pendukungnya. Ada tiga pemeran pendukung yang selama ini
berkecimpung sebagai komika. Mengesampingkan kesan komedian yang melekat, Koh
Ernest, mas Pandji, dan bang Boris nyatanya berhasil memerankan karakter dengan
serius dan sesuai porsi. Apalagi mas pandji beneran berperan sebagai teman Rudy
yang paling bijaksana. Sedangkan untuk Koh Ernest, gue rasa aktingnya masih
cukup canggung karena mungkin ia harus menggunakan aksen sunda.
Film ini bagus dari segi
penyampaiannya. Penonton akan diajak berkeliling untuk sampai pada akhir
cerita. Dan sebenarnya itu cukup dramatis.
3,5 / 5 Bintang.
Pengabdi Setan (
2017)
Sutradara : Joko Anwar
Penulis : Joko Anwar
Sinematografi : Ical Tanjung
Perusahaan Produksi : RAPI FILMS & CJ Entertaiment
Pemeran :
Tara Basro Sebagai Rini
Ayu Laksmi Sebagai Mawarni Suwono (
Ibu)
Endy Arfian Sebagai Tony
Nasar Anuzz Sebagai Bondi
M. Adhiyat Sebagai IAN
Bront Palarae Sebagai Bapak
Dimas Aditya Sebagai Hendra
Konflik di mulai ketika Ibunya Rini
jatuh sakit. Karena keuangan keluarga mereka semakin menipis, Rini memutar otak demi memenuhi kebutuhan
keluarga. Royalti sang ibu ketika masih berprofesi sebagai penyanyipun
dipertanyakan.
Selanjutnya, sang ibu akhirnya
meninggal dunia. Menyisakan duka beserta misteri baru yang harus dipecahkan.
Sepeninggalan ibunya, di rumah mereka jadi sering terjadi gangguan mistis.
Terlebih keluarga mereka tidak terlalu taat agama. Misteri itu perlahan
terpecahkan. Tapi korban jiwa tidak bisa di hindari.
Film ini punya cerita yang cenderung
biasa saja. Tapi pengemasannya benar-benar serius hingga kemudian menghasilkan
efek mencekam. Dari sinematografi, efek suara, ataupun jump scared.
Semuanya menyenangkan untuk disimak. Meskipun, jujur saja plot dalam film ini
cukup acak-acakan.
Yang bikin kita patut berbangga diri
adalah fakta bahwa film Pengabdi setan berhasil tayang di 42 negara dan
sama-sama menjadi box office.
4 / 5 Bintang.
Cek Toko Sebelah (2017)
Sutradara : Ernest Prakasa
Penulis :
Ernest Prakasa
Jenny Yusuf
Meira Anastasia
Pemeran :
Dion Wiyoko Sebagai Yohan
Ernest Prakasa Sebagai Erwin
Chew Kinwah Sebagai Koh Afuk
Adinia Wirasti Sebagai Ayu
Gisel Sebagai Natalie
Komika Junior Ernest Sebagai Kameo
Sinematografi : Dicky R. Marland
Perusahaan Produksi : Starvision Plus
Durasi : 92 Menit
Koh Afuh adalah pemilik toko kelontong
yang menjadi produsen utama warung-warung kecil. Ia mengelola toko hanya dengan
karyawannya saja. Ketika dirinya mulai sakit-sakitan, koh afuh langsung meminta
Erwin yang merupakan anak keduanya untuk menggantikan posisi mengelola toko.
Padahal ada Yohan si anak tertua yang
lebih siap dan pantas sebagai penerus. Dari sanalah konflik mulai timbul,
kecemburuan Yohan membawa kesalahpahaman di antara ketiganya.
Film
ini tidak hanya kental akan unsur komedi, tapi juga kaya adegan dramatis yang
cukup menguras air mata. Komponen seimbang yang membuat film ini sangat menarik
untuk disimak. Meski dibeberapa bagian terkesan kurang rapih, tapi gue yakin
film ini akan memberikan apa yang penonton inginkan. Salah satu tontonan paling
gue rekomendasikan sih.
Film
ini juga berhasil mengantongi penghargaan dalam dua kategori (Film terfavorite
& Pemeran pendukung pria terfavorite ; Dion Wiyoko). FIX Bisa di tambahkan
kedalam daftar film Indonesia paling direkomendasikan meskipun tidak berbudget
tinggi, berskenario rumit, atau dibintangi aktor papan atas.
4,5
/ 5 Bintang.
Bonus :
Mile 22 (2018)
Sutradara : Peter Berg
Cerita : Graham Ronald
Pemeran :
Mark Wahlberg
John Markovich
Lauren Cohan
IKO UWAIS Sebagai Li Noor
Rounda Rousey
Perusahaan produksi : STX FILMS
Gue
sebenarnya belum nonton film ini. Tapi menurut beberapa artikel yang gue baca,
kesuksesan Iko Uwais membintangi film-film sebelumnya mengantarkan dia pada
popularitas tinggi. Bahkan ketika melakukan konferensi pers di amerika beberapa
waktu lalu, Iko dibuat kagum oleh teriakan fans yang penuh apresiasi. Wah,
akhirnya semakin banyak aktor Indonesia yang mendunia.
Itulah
daftar film yang akan bikin kamu berpikir “ Wih, bangga juga nih jadi orang
indonesia.” Versi gue.
Banyak
cara untuk berkontribusi dalam memajukan negeri. Dari sekian banyak pilihan,
gue memutuskan untuk menempuh jalur Industri perfilman. Entah jadi apa, yang
penting ikut berpartisipasi. Kritikus film, Sutradara, Penulis naskah, atau
boomer sekalipun juga bolehlah. Hehe
Kalau kamu? Mau berkontribusi
lewat jalur apa?
Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia Ke-73
Komentar
Posting Komentar