Review Novel
Penulis
: Tere Liye
Panjang
Halaman : 380
Penerbit
: Gramedia Pustaka Utama
Genre
: Fantasy, petualangan
Bintang, adalah buku keempat dari
serial bumi yang mengisahkan tentang petualangan tiga remaja keturunan Klan
Bulan (Raib) , Klan Matahari ( Seli) , dan Klan Bumi (Ali). Mereka adalah tokoh
utama dalam novel yang memiliki peran penting dalam menyelamatkan, menemukan,
dan membantu keberlangsungan hidup warga tiga klan tersebut.
Dalam buku sebelumnya, seingat saya.
Raib, dkk. Berpetualang mencari keberadaan Klan bintang yang di anggap para
penghuni klan bulan dan matahari sebagai dongeng belaka. Tapi berkat kerja keras dan
semangat yang tinggi, ketiga remaja itu akhirnya berhasil menemukan klan yang
sudah lama menghilang dari peredaran dunia pararel itu. Meskipun, keberhasilan
mereka juga turut melahirkan masalah baru yang harus mereka selesaikan.
Nah, di buku terbaru bertajuk
bintang inilah. Raib, Seli, dan Ali kemudian melanjutkan petualangan mereka
untuk memberantas niat jahat Sekretaris Kota Klan Bintang. Niat Jahat yang akan
sangat membahayakan kehidupan seluruh klan, termasuk Klan Bumi.
Jujur, sebenarnya dari keempat buku
yang sudah saya baca. Buku Matahari dan Bintang ini adalah yang paling kurang saya sukai.
Bukan karena tidak seru , ah lagi pula mana ada sih buku Tere liye yang tidak
seru. Tapi, saya merasa bahwa kedua buku ini terlalu rumit. Saking rumitnya,
kedua buku tersebut membuat saya serasa sedang menonton film ala Hollywood
yang membahas tentang Sains. Kalau harus di jelaskan sih, saya tetap suka
atmosfer petualangan tiga sekawan itu. Namun yang menjadi masalah adalah Setting
dan alat-alat canggihnya. Berulang kali saya bayangkan, tetap saja rasanya
lebih sulit di visualkan, ketimbang setting buku Bumi dan Bulan.
Dari pada buku Bumi dan Bulan. Setting
novel Matahari dan Bintang ini tentu sangat berbeda dengan setting buku Bumi
dan bulan yang bisa dibayangkan begitu saja, mungkin karena kedua klan tersebut mempunyai
teknologi yang lebih canggih tiga kali lipat dari dua klan sebelumnya. Otak
saya rasanya mau pecah ketika membayangkan Kecanggihan Ruang Padang sampah,
Robot Z, Elang Hitam 01, dan Penjara Kota Zaramaraz.
Tapi, beruntung. Tere Liye selaku
tuhan kecil dari kisah petualangan tiga remaja itu masih berbaik hati
menyuguhkan Plot cerita yang tak mudah di tebak. Selalu saja, saat saya mencoba
menerka-nerka kesinambungan adegan. Saya keliru, gagal menebak.
Menyebalkan !
Kalau berbicara tentang Plot cerita,
saya rasa setiap buku memberikan kesan nyaman yang berbeda-beda. Diantara
semuanya, saya sangat suka yang Bulan. Karena meskipun mendayu-dayu, tapi tak
banyak hal yang membuat saya merasa lelah membaca setiap adegan.
Beda halnya dengan Matahari dan Bintang yang banyak sekali memasukan adegan
Pertarungan dan kejar-kejaran yang cukup membuat saya lelah saat membacanya.
Kemudian, kita bahas prihal Cover.
Entah kenapa, pada cetakan kesekian. Penerbit memutuskan untuk membuat keempat
cover itu menjadi setema. Hanya berbeda warna dan icon-icon semacam
spoiler yang nantinya akan berada dalam cerita. Padahal, menurut saya. Buku
pertama dan kedua punya cover yang lebih bagus. Yakni hanya berupa ilustrasi
klan saja. Dan bagi saya, itu sudah cukup untuk membuat novel tersebut sulit di
tebak alias menjadi lebih menarik karena memberi efek penasaran pada pembaca.
Beda halnya dengan terbitan terbaru novel ketiga dan keempat. Selain satu tema
dan hanya berbeda warna saja, menurut saya icon seperti Ular, macan,
laba-laba, Kingkong, dsb. Akan sedikit mengurangi rasa penasaran, karena jelas dengan
melihat hal itu. Kita sedikitnya sudah tahu bahwa nantinya, akan ada hal-hal
tersebut di dalam cerita. Nah, kalau
![]() | ||
Cover Novel Matahari
|
![]() |
Cover Bulan Cetakan pertama |
![]() |
Novel Bumi cetakan pertama |
![]() |
Cover Novel Bintang |
Terakhir, saya cukup kaget saat tahu
bahwa ternyata Bintang bukanlah buku terakhir. Padahal sudah jauh hari saya
senang karena sebentar lagi serial bumi akan segera tamat. Ternyata,
petualangan Raib, Seli, dan Ali, akan terus berlanjut dalam buku selanjutnya
yang berjudul KOMET.
3,5 / 5 Bintang.
Komentar
Posting Komentar