Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2022

BASA BASI BASI

Gambar
  Saya tidak pernah keluar rumah, saat matahari masih terik. Karena merasa setengah jiwa saya adalah titisan zombie, saya hanya keluar tepat setelah matahari turun. Gelap gulita. Tak banyak orang disana. Tetapi pagi ini, saya terpaksa ke warung . Dan sialnya, bertemu tetangga dan gerombolan uwak-uwak. Saya senyum saja, berusaha untuk tidak terlibat percakapan. Namun   sayang, usaha saya gagal. Yasudah, saya senyum dan akhirnya bercakap tipis bersama mereka. “Teh Iki aya di bumi geningan.” Ujar salah satu uwak, saya jawab, “Iya wak” Dalam hati memang saya menggerutu, saya perasaan sudah empat tahun ada di rumah, kenapa orang-orang selalu menyapa dengan kalimat, nuju aya didieu geningan?                 Saya memilih sayuran, dengan harapan semoga cepat pulang dan mengakhiri segalanya. Lalu, pertanyaan selanjutnya terlontar. “Teh iki atos beres kuliah teh?”                 Perasaan saya langsung mencelos, mengapa harus pertanyaan itu, wak?                 Yasudah, saya jawab saja. “Sudah

Adeeeeeek ! Hidup Bukan Tentang Impian dan Angan-angan Saja, Dek

Gambar
  Saya belakangan ini sering dibuat kaget, ketika hendak menyukai aktor atau penyanyi Rookie. Kenyataan bahwa profilnya, tertera line 2005 entah kenapa selalu langsung menampar hati dan pikiran saya.             Oh, ternyata saya ini sudah tua ya. Lalu saya menghela napas dalam. Mulai merenungi kehidupan yang tak kunjung berakhir , maksudnya berakhir seperti apa yang seharusnya saya rencanakan.                         Saya jadi berpikir, padahal ketika remaja dulu. Saya keren loh, berani bermimpi tentang banyak hal. Ingin menjadi penulis best seller, penulis naskah film, bahkan ingin menjadi wartawan di media besar.             Tapi apa daya, hidup memang tak selalu harus sesuai dengan apa yang diinginkan. Semua harapan saya, tiga-tiganya. Kandas, maksudnya. Jangankan kandas, tercapai saja belum pernah.             Saya pernah mensubmit sebuah naskah, tapi ya begitu, kalah saing dari premis. Entahlah, saya memang sebodoh itu menerapkan imajinasi yang padahal bagi saya seru, tetapi saat

Mengomentari Video Hyung Jafar Tentang Agama Itu Obat atau Sebab Depresi?

Gambar
  Ku kira Kau Rumah dewasa ini ramai dibahas dalam platform tiktok, katanya sebagai salah satu film yang bertema mental illness . Tentang seorang gadis dengan gangguan bipolar, dan harus bertahan hidup ditengah tekanan sosial yang dialaminya.             Orang banyak membicarakan ini, berdasarkan pengalaman para penyintas yang juga mengalami hal serupa dengan karakter utama. Sesuatu yang menyiksa mereka dalam kehidupan sehari-hari tetapi tak bisa dicegah atau disembuhkan sepenuhnya.             Lalu, benarkah banyak orang yang mengalami  hal tersebut hingga membuat tim marketing dan  produksi tak perlu bersusah payah untuk melakukan promosi berlebihan?             Aku bukan orang mental illness, tapi sedikit punya gangguan kesulitan berosialisasi. Aku punya kebiasaan cemas dan grogi yang sangat berlebihan. Itu cukup menganggu, karena seringkali menggagalkan proses kuliah. Akar masalahnya adalah minder, aku selalu merasa bahwa orang-orang sedang mengasihaniku. Memberikan apresiasi

I TOLD PHUKET ABOUT ME

Gambar
          Tahun lalu, saya mulai berkutat dengan skripsi. Rasanya seneng banget, akhirnya dapat bagian juga menggarap tugas akhir.         Dua bulan kemudian, masih biasa, semangat. Tiga bulan, semester baru, tahun baru. Bangsat, kok agak nyesel yah milih lanjutin kuliah?         Perasaan kecewa tumbuh lebat dalam diri sendiri, pertama saya kecewa pada diri sendiri. Dengan segala tindakan pecundang yang saya miliki, rasanya selalu ingin mengutuki diri. Kenapa tak sepintar orang lain? Apa karena aku malas? Apa karena aku bodoh? Perasaan kalau di bidang pendidikan ini, saya pinter kok. IPK saya kemarin 3.40 .         Satu satunya jawaban, saya malas. Tidak malas sih, saya pusing aja. Sama diri sendiri. Selalu ingin mengubur segala rasa takut ini, tetapi bersama dengan jasad dan nyawa saya juga.         Ohya, tapi saya seringkali berpikir. Selama ini, saya sudah ngapain aja yah? Kok rasanya hidup saya lempeng banget. Gak ada hal yang bisa saya banggakan dari diri saya, tak ada s

DEJAVU

Gambar
                 Ssibal, kenapa setiap hari rasanya selalu sama? Aku seringkali lupa ini hari apa, besok hari apa, terkadang merasa bahwa tiga hari adalah satu hari yang sama.   Ini terasa cukup menyiksa, rasanya seperti waktu berhenti begitu saja. Dan aku harus mengulang hal yang sama setiap hari.             Namun sesungguhnya, waktu masih berjalan. Seperti sediakala. Bedanya, hanya aku yang terjebak disini. Kenapa demikian? Jawabannya, aku muak bertemu dengan bapak, dia sangat tidak peduli tentang banyak hal.