Review Film Captain Marvel (2019) ; MENGGETARKAN !



Sutradara : Anna Boden

Penulis Naskah : Ryan Flack, dan lainnya.

Distributor : Walt Desney Studios

Pemeran :

Brie Larson Sebagai Carol Danvers / Captain Marvel

Samuel L. Jackson Sebagai Nick Fury

Durasi : 124 Menit

Tentang :


            Memulai ceritanya dengan sebuah adegan misterius, dimana sang tokoh utama kebingungan apakah hal tersebut merupakan sebuah ingatan yang hilang atau hanya mimpi buruk, film ini cukup membingungkan diparuh pertama pemutarannya. Hingga kemudian, diketahuilah bahwa Carol Danvers memiliki kehidupan di planet manusia sebelum dirinya mengubah diri menjadi seorang bagian dari Kree.

REVIEW :

            Jujur, gue sebenarnya bukan salah satu dari penggemar film-film marvel yang ikut hadir bersama memenuhi kursi-kursi studio Bioskop. Bahkan, gue cukup awam mengingat siapa saja tokoh selipan dari semesta marvel yang sebelumnya pernah merajai sineas dunia dengan pujian maupun kritikan pedas pada masa penayangannya.

            Namun, berbekal keyakinan bahwa gue pernah satu dua kali menyaksikan beberapa spin-off-nya, maka gue duduk dengan nyaman tanpa menaruh ekspektasi berlebih seperti kebanyakan penonton pada umumnya.

            Hasilnya?

            Luar biasa, entah mungkin karena gue tidak berharap banyak dan dengan pasrah mengikuti alur saja. Sensasi yang gue dapatkan ketika menonton film ini sangatlah menyenangkan. Ada banyak hal tentang Captain Marvel yang kemudian menyangkut dan terpatri dibenak gue sebagai film terbaik awal tahun dua ribu sembilan belas.

            Captain Marvel, pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan para ‘seniornya’ yang lebih dulu eksis sebagai pahlawan super yang bernaung dibawah kuasa Marvel studio. Yang menjadi sedikit lebih spesial adalah fakta bahwa ia hadir sebagai pahlawan super wanita pertama MCU.

            Konon katanya, diawal pemilihan cast utama. Banyak penggemar yang tidak menyetujui penunjukan Brie Larson atas tugas berat yang dibebankan kepadanya. Padahal, embel-embel pemenang penghargaan bergengsi berkat film Room yang sempat ia terima sudah lebih dari cukup menjelaskan betapa layaknya seorang Brie menerima tawaran berharga ini. Dan ternyata, benar saja. Brie mampu mematahkan asumsi pedas orang-orang yang meragukannya.

            Untuk penceritaan, film ini tidak punya cukup premis yang membawanya menjadi terkesan seru dan menegangkan. Hanya mungkin permainan plot yang pada akhirnya lumayan berhasil mengobati ketidakpuasan terhadap jalannya cerita.

            Yang gue suka dari film-film garapan Marvel ini tentu saja scoring music yang ‘menggetarkan’ dalam arti yang sesungguhnya. Setiap adegan yang kemudian diiringi efek suara maupun sound track, lumayan memberikan efek lebih nyata dalam setiap perpindahan alur.

            Oke, terakhir. Sampailah gue pada pembahasan inti kenapa gue bisa jatuh-sejatuh-jatuh cintanya pada Captain Marvel. Apakah itu?

            Yups, benar sekali. Gue dibuat amat kagum oleh penyajian Sinematografi mengesankan yang konsep-konsepnya keluar secara brilian dari seorang Ben Davis selaku penanggung jawab departement sinema. Hasil pemikiran dan kerja kerasnya membuahkan decak kagum dan standing Aaplause dari diri gue pribadi. Sekali lagi, selain scoring music yang dengan megah menggetarkan se-isi studio, gue juga kembali merasa bahwa giliran hati dan imaji guelah yang digetarkan olehnya.

            Overall, meski Captain Marvel mempunya rumusan yang tidak terlalu berbeda dengan film=film yang sudah lebih dulu rilis. Ia hadir sebagai ‘camilan’ mewah menuju ‘makan besar’ utama yang nanti akan segera rilis dalam waktu dekat, ya.. Apalagi jika bukan Avengers ; End Game.

            4,5 / 5 Bintang. 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Film The Gangster, The Cop, The Devil (2019) ; Adaptasi Kisah Nyata Terbaik

Review Film The Villagers (2019) ; Misteri Skandal Besar di Kota Kecil

Review Film METAMORPHOSIS (2019) ; Tipu Muslihat Lelembut Khas Korea