Review Drama Korea Dr. Romantic Kim 2 (2020) ; Dramatis Terkikis, Terganti Kisah Cinta Manis





Sutradara :  Yu In Sik
Penulis Naskah : Kang Eun Kyung
Pemeran :
Han Suk Kyu Sebagai Teacher Kim ( Kim Sabu)
Lee Sung Kyung Sebagai  Cha Eun Jae
Ahn Hyo Seop Sebagai Seo Woo Jin
Distributor : SBS
Jumlah Episode : 16


Tentang :
           
            Akan melanjutkan kiprah seorang dokter yang dipanggil Kim Sabu di sebuah rumah sakit kecil bernama Doldam. Disana, setelah para para dokter muda (Season satu) mulai pergi satu persatu, Kim sabu mulai mencari pengganti.
            Lantas dia bertemu dengan Cha Eun Jae dan Seo Woo Jin, teman tapi mesra yang sejak dulu dikenal saling bermusuhan. Di Rumah sakit tempat mereka merintis karir, keduanya dikenal sebagai pembuat onar. Maka ide tercetus di benak Kim Sabu, mereka adalah dokter yang tepat untuk bekerja di Rumah sakit  Doldam.
            Meski terpaksa. Cha Eun Jae dan Seo Woo Jin perlahan mulai menjadi manusia ketimbang dokter yang mumpuni. Kehidupan mereka mulai berubah seiring dengan hasrat menyelamatkan pasien diatas segala urusan dan intrik lainnya.



Review :
            Tidak bisa ditepis bahwa sekuel kedua dari waralaba Dr. Romantic Kim ini menuai sukses bahkan melebihi pendahulunya. Gue menjadi salah satu yang setuju. Untuk sebuah sekuel, musim kedua ini menurut gue tidak terlalu bagus, tapi enggak sampai mempermalukan pendahulunya.
             Tapi, gimana ya ngomongnya. Ehm, gue merasa ada yang kurang dari musim kedua ini. Dibanding season pertama, gue menyayangkan fakta bahwa yang kedua ini sama sekali tak bisa memberikan ketegangan intens serupa musim pertama. Kasus kecelakaan pasien yang tragis dan bikin dilematis, lalu diakhiri dengan ending yang menyayat hati. Itu sama sekali enggak nampak di season ini.
            Semua kasusnya standar banget. Enggak yang bikin sampai terisak dan tersedu-sedu seperti di yang pertama. Aduh, sayang deh pokoknya. Padahal daya tarik drama medis, selain ada di adegan operasi, juga ada di bagian dimana pasien datang ke UGD.
            Dengan kata lain, terlalu banyak dikuasai oleh kebutuhan political yang jujur emang agak bosenin. Itupun hanya karena masalah sederhana, tentang si dokter rival yang ngerasa di ejek karena suatu hari pernah milih kabur ketimbang nyelametin korban yang sebus sama dia.
            Tapi gakpapalah, enggak semua hal harus selalu sama dengan kehendak kita, yakan. Sebagai gantinya, kini kisah romansa antara dua karakter punya rasa yang berbeda.
            Jika di season pertama terkesan lebih dark dan berat karena karakter keduanya diceritakan sudah dewasa. Maka di season kali ini, peran dua karakter utama yang masih muda membuat kisah cinta mereka jadi agak lebih manis dan ringan. Sesekali membuat berdebar.
            Bagusnya, di season dua ini. Kisah mulai berubah sudut pandang. Dari yang awalnya Cuma ngomongin medis dari sudut pandang dokter doang, kini mulai merambat ke tenaga medis lain seperti para perawatnya, atau paramedis 119.
            Secara keseluruhan, drama season ke-dua ini bagus. Masih tetap seru walau agak sedikit hambar karena itu tadi, dramatisasinya kurang. Namun terasa dosa bila sampai harus dilewatkan begitu saja.
3, 5 / 5 Bintang.



           

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Film The Gangster, The Cop, The Devil (2019) ; Adaptasi Kisah Nyata Terbaik

Review Film The Villagers (2019) ; Misteri Skandal Besar di Kota Kecil

Review Film 7 Alasan Mengapa The Handmaiden (2018) Begitu Memesona