KEBAHAGIAAN YANG MURNI, IALAH BAHAGIA MENURUT DIRIMU SENDIRI

Mengapa manusia harus selalu tamak? Dalam hal apapun, mereka senantiasa bersaing. Katanya agar menjadi yang terbaik. Padahal sebenarnya, mereka sendiri tidak begitu yakin apa definisi terbaik itu sendiri seperti apa dan bagaimana. Terbaik bagi setiap orang jelas berbeda. Saya pribadi, menganggap kata terbaik ini, berdasarkan apa yang orang sukai saja. Jika sekiranya ia merasa telah mencapai sesuatu yang diinginkannya, maka itu sudah titik terbaiknya. Tidak perlu mendapatkan validasi dari orang lain. Saya harus mengakui bahwa kalau disandingkan dengan orang lain, jelas saya ini merupakan sebentuk beban besar dalam keluarga. Sudah dua puluh empat tahun, belum lulus, menikah apalagi, kerja juga, kerjaan di rumah hanya menghabiskan stok makanan, diam seperti karung beras, menghimpit guling atau bantal, menciptakan pulau baru, serta yang paling penting memperluas interaksi dengan makhluk imajiner dalam mimpi. Saya enggak menampik, benar kok bahwa saya memang pecundang. Tetapi ...