BASA BASI BASI
Saya tidak
pernah keluar rumah, saat matahari masih terik. Karena merasa setengah jiwa saya
adalah titisan zombie, saya hanya keluar tepat setelah matahari turun. Gelap
gulita. Tak banyak orang disana.
Tetapi pagi ini, saya terpaksa ke warung . Dan sialnya, bertemu tetangga dan gerombolan uwak-uwak. Saya senyum saja, berusaha untuk tidak terlibat percakapan.Namun sayang, usaha saya gagal. Yasudah, saya senyum dan akhirnya bercakap tipis bersama mereka.
“Teh Iki aya
di bumi geningan.” Ujar salah satu uwak, saya jawab, “Iya wak” Dalam hati
memang saya menggerutu, saya perasaan sudah empat tahun ada di rumah, kenapa
orang-orang selalu menyapa dengan kalimat, nuju aya didieu geningan?
Saya
memilih sayuran, dengan harapan semoga cepat pulang dan mengakhiri segalanya.
Lalu, pertanyaan selanjutnya terlontar. “Teh iki atos beres kuliah teh?”
Perasaan
saya langsung mencelos, mengapa harus pertanyaan itu, wak?
Yasudah,
saya jawab saja. “Sudah wak, sudah beres.”
Saya
enggak bohong, kan? Toh saya memang sudah beres kalau masalah kuliah, mungkin
matkul yang sekarang saya anggap sebagai les privat dan trik menjilat dosen
agar mau menitipkan saya ke rekan kerjanya yang punya media. Aduh, maaf otak
saya sudah nepotisme banget. Tapi saya memang sudah nyerah nyari lowongan di
media Garut, penuh semua bro.
semoga tetap semangat dan sehat mbak Sukma ^^
BalasHapus