I TOLD PHUKET ABOUT ME
Tahun lalu, saya mulai berkutat dengan
skripsi. Rasanya seneng banget, akhirnya dapat bagian juga menggarap tugas
akhir.
Dua bulan kemudian, masih biasa,
semangat. Tiga bulan, semester baru, tahun baru. Bangsat, kok agak nyesel yah
milih lanjutin kuliah?
Perasaan kecewa tumbuh lebat dalam diri
sendiri, pertama saya kecewa pada diri sendiri. Dengan segala tindakan
pecundang yang saya miliki, rasanya selalu ingin mengutuki diri. Kenapa tak
sepintar orang lain? Apa karena aku malas? Apa karena aku bodoh? Perasaan kalau
di bidang pendidikan ini, saya pinter kok. IPK saya kemarin 3.40 .
Satu satunya jawaban, saya malas. Tidak
malas sih, saya pusing aja. Sama diri sendiri. Selalu ingin mengubur segala
rasa takut ini, tetapi bersama dengan jasad dan nyawa saya juga.
Ohya, tapi saya seringkali berpikir.
Selama ini, saya sudah ngapain aja yah? Kok rasanya hidup saya lempeng banget.
Gak ada hal yang bisa saya banggakan dari diri saya, tak ada satupun kenangan
yang dapat membuat saya bahagia ketika mengenangnya. Tidak ada lagi orang yang
bisa saya rindukan selain tiga tuyul kesayangan di cileunyi dan Cijerah. Lalu,
tinggal apa lagi?
Mau nyerah, tetap
sudah. Lanjut sampai akhir, pengin nangis darah. I dont know how should i
dont fuck.
Oh yeah, lalu saya
ingat sesuatu. Saya pengin ke Phuket. Alasan utamanya, tahun lalu. Saya nangis,
meratapi sebuah series homo dengan Phuket sebagai setting tempatnya.
Itu yah, saya yang
sudah tidak punya semangat untuk membangun mimpi klasik dan picisan. Tiba-tiba
saya seperti terlumat kobaran api. Saya bersemangat, rasanya pengin ke
Thailand. Phuket !
Lets go, suk. 2023 Ke
Thailand.
Sertakan Allah dalam
setiap langkahmu.
Bismillah, tahun ini
S.ikom (kalau enggak, yaudahsi diem aja) GO GO BITCH ! lets told sunset on
phuket, about you ! everything about you.
Komentar
Posting Komentar