Review Film The Tiger and old Hunters Tale

Tokoh : Choi Man duk, Goo Gyeong.
Pemeran : Choi Man sik, Jung Man sik.

"Film yang bercerita tentang kisah harimau dan manusia, ada dendam di antara mereka. Masa lalu yang saling membunuh, yang akhirnya di bayar nyawa di ujung hayatnya. Dan semua ini karena keluarga.” Begitu kiranya prolog cerita di detik pertama pemutaran film ini.
Berkisah tentang seorang pemburu handal bernama Man Duk, yang ahli menaklukan binatang apapun. Suatu hari dia secara tak sengaja menembak seekor harimau. Dan sejak itu insiden berdarah terus terjadi hingga meninggalkan dendam besar antara dia dan sang raja gunung Jiri yang ternyata merupakan harimau terakhir di korea tersebut.
Jujur, gue punya selera yang cukup tinggi kalau menyangkut film. Bukannya sombong dan sok tahu segalanya tentang film nih ya. Tapi, gue ngerasa kalau sebuah film yang berhasil bikin gue terkesan atau bahkan sampai gak bisa move on dari film tersebut. artinya film yang gue tonton itu, bagus.
Salah satunya adalah film ini. Film yang berlatar tahun 1925, saat dimana Joseon (Korea) Sedang di jajah oleh orang-orang sipit. Film setahun silam yang baru bisa gue download. Awalnya sih nyesel udah memandang film ini, menunda, menunda, dan menunda untuk ngedownloadnya. Tapi akhirnya gue punya kuota lebih buat bikin film ini memenuhi hardisk laptop merah kakak gue.
Dan, guys. Menurut gue, ada beberapa film yang memberi kesan indah pada penonton. Termasuk film ini. Ceritanya unik dan sama sekali gak membosankan. Ah, setan! Siapa sih produsernya?! KEREN sumpah !
Kesimpulan nya. Cekidot. :
1. Cerita dari film ini sebenarnya cukup sederhana. Tapi siapa sangka ternyata si penulis dan PD-nim mampu mengemasnya dengan sedemikian rupa sehingga bisa menjadi sebuah tontonan berkualitas dan memberi kesan mendalam pada yang menontonnya. Gue juga memuji penuh tentang bagaimana alur film ini di susun secara rapih dan apik. Penuh kejutan deh pokoknya.
2. Ada satu hal paling keren dari film ini. Menurutku sih ya, orang-orang yang bertanggung jawab penuh terhadap sosok si harimau inilah yang seharusnya mendapat tepuk tangan (Kalau bisa, sekalian tepuk kaki). Karena, visual effect yang mereka ciptakan cukup sempurna sampai membuat visual harimau terasa lebih nyata.
3. Apa yang membuat sebuah film jauh lebih sempurna saat di tonton?. Jawabannya adalah aktor. Gak sia-sia ternyata ya di korea sampai ada sekolah akting segala, toh berkat itu pula banyak aktor muda berbakat yang naik daun. Juga para senior yang tetap berjaya. Salut buat akting mereka semua.
4. Kebetulan gue nonton bareng sama emak tercinta. Dan, guys. Tahukah apa yang di katakan emak gue tercinta pas lagi nonton ? “Beu, batur mah nya pira nyieun film tentang maung ge bisa jadi seni”. Katanya tulus. Dan demi mendengar kalimat emak gue tersebut, gue setuju banget. !
5. Finally, gue gak tahu deh ya kalau semisal di antara kalian ada yang berminat atau sudah nonton juga film ini dan ternyata enggak sependapat sama apa yang gue tulis disini. Mohon maaf. Mungkin kita emang beda selera. Tapi gue jamin ini film keren parah. 5/ 5 Bintang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Film The Gangster, The Cop, The Devil (2019) ; Adaptasi Kisah Nyata Terbaik

Review Film The Villagers (2019) ; Misteri Skandal Besar di Kota Kecil

Review Film METAMORPHOSIS (2019) ; Tipu Muslihat Lelembut Khas Korea