Review Drama Beautiful World (2019) ; Satire dan Menusuk Relung Hati

Sutradara : Park Chan Hong

Penulis Naskah : Kim Ji Woo

Pemeran :

Park Hae Soon Sebagai Park Moo Jin

Cha Ja Hyun Sebagai Kang In Ha

Oh Man Seok Sebagai Oh Jin Pyo

Cho Yeo Jeong Sebagai Seo Eun Joo

Nam Da Reum Sebagai Park Seon Hoo

Kim Hwanhee Sebagai Park Soo Hoo

Jumlah Episode : 16

Distributor : JTBC

Tentang :

           

            Di awal episode-nya, drama ini melakukan aksi mengejutkan dengan menghadirkan adegan super memilukan sekaligus cukup dramatis dan indah dimana seorang remaja terjun bebas dari atap gedung sekolahnya dengan posisi belakang kepala yang mendarat terlebih dahulu, diikuti oleh lembaran kertas yang berterbangan seolah menjadi latar tragedi tersebut.

            Namanya Park Seon Ho, semua orang berduka atasnya. Remaja tampan itu harus terbaring dirumah sakit. Menunggui waktu yang tepat untuk sadarkan diri dari komanya. Namun, perlahan tapi pasti misteri dibalik alasan ‘bunuh diri’ Seon Ho mulai terungkap. Usut punya usut, orang tua Seon Ho akhirnya paham bahwa anaknya merupakan korban kekerasan di sekolah.

            Berbekal hal itu, akhirnya orang tua Seon Ho mulai berjuang melawan ketidakadilan dan rasa sakit. Demi anaknya tercinta.

Review :

            Beautiful World sudah jauh hari banyak dibicarakan ketika teaser pertama dramanya dirilis. Menampilkan adegan jatuhnya pemeran utama lelaki yang seumpama adegan bunuh diri, ia tersenyum, namun tak lama darah segar merembes deras dari balik kepalanya.

            Drama ini juga sebenarnya punya beban cukup tinggi mengingat ia hadir sebagai pengganti drama paling fenomenal abad ini. Apalagi kalau bukan Sky Castle. Dan untungnya, orang-orang secara bijaksana tidak membanding-bandingkan ia dengan pendahulunya.

            Bahkan bagi gue, mereka berdua punya ciri khas masing-masing. Walau sama dramatis dan emosionalnya. Tapi, gue pribadi lebih jatuh hati pada drama ini. Alasannya, ya karena gue merasa dekat secara personal dengannya.

            Beautiful World adalah sebuah gebrakan baru. Mengangkat isu bullying dan kekerasan di sekolah. Namun dengan orang tua sebagai fokus utama cerita.  Dikemas sedemikian menggemaskan dalam arti sesungguhnya. Gue dibuat gemas alias geram alias kesal ketika menyaksikan setiap episodenya.

            Buat kamu yang berharap drama ini akan menghibur jiwa usai menghadapi aktivitas hidup yang membosankan dan melelahkan. Maka bersiaplah akan kecewa. Karena drama ini tak punya selera humor barang secuil, ia juga tak punya kisah romantisme ala-ala anak sekola walau ia bertemakan sekolahan, didalamnya hanya terkandung  tips dan trik berbohong, pertarungan antar keluarga, dendam, air mata kekecewaan dan amarah. Bikin pusing dibeberapa kesempatan, bikin dongkol juga.

            Tapi percayalah. Beautiful World adalah sajian mengesankan dengan unsur satire yang kental. Dialognya, adegannya, semua punya makna tersendiri. Jadi bisa dibilang, drama ini bermain teka-teki. Kita tidak akan paham langsung saat itu juga, akan ada jeda untuk memahami maksud dari jalan cerita. Terkhusus dialog-dialognya, gue suka banget.

            Penampilan pemerannya?

            Uh, jangan diragukan lagi. Mereka adalah nyawa untuk drama ini. Gue sangat mengapresiasi kehadiran Cho Yeo Jeong yang dengan sangat memukau memerankan karakter baik hati namun terpaksa harus berlagak jahat dan picik. Juga, seperti biasa Nam Da Reum yang kini makin memesona dengan paras yang sebentar lagi akan meninggalkan masa remaja menuju pemuda.

            Mungkin gue sedikit terganggu dengan karakter Joon Seok yang diperankan oleh aktor muda Seo Dong Hyun. Gue pikir, ada beberapa aktor yang tidak terlalu cocok mengemban peran antagonis. Salah satunya adalah Dong Hyun. Dia terlihat amat ketar-ketir dan canggung dibeberapa bagian. Walau tidak terlalu buruk juga. Tapi tetap saja, penampilannya berakhir menyebalkan dan sangat mengganggu.

            Overall, drama ini gue masukan dalam kategori drama berkualitas super. Mungkin karena selera gue banget. Entahlah... yang jelas hati gue beberapa kali kena tusuk tepat ditengah-tengah ketika membaca setiap dialognya yang begitu mengena dengan realitas saat ini.

4/ 5 Bintang.