Review Film Aladdin (2019) ; Mewah Saja Cukup Kok, Yang Penting Menghibur
Sutradara : Guy Richie
Penulis Naskah : John Augst Berdasarkan Alladin Desney
Pemeran :
Will Smith Sebagai Genie
Mena Massound Sebagai Aladdin
Naomi Scott Sebagai Putri Jasmine
Marwan Kenzi Sebagai Jafar
Nazin Pedrad Sebagai Dalia
Distributor : Desney
Durasi : 128 Menit
Tentang :
Alladin itu
tampan dan berbakat. Sayangnya, pemuda itu terlahir yatim piatu dan miskin.
Jadinya, Alladin seringkali dicap sebagai seorang pencuri dan tikus kotor.
Padahal secara kemampuan dia beberapa tingkat lebih berbakat dari pemuda yang
berasal dari keluarga bangsawan.
Suatu siang,
Aladdin secara tak sengaja terlibat dengan seorang wanita yang mengaku sebagai
pengurus seorang putri kerajaan. Pertemuan mereka kemudian memanjang dan
melahirkan kisah romantic berbalut konflik yang mengancam kerajaan.
Well. Seperti
legenda. Mana ada sih manusia di muka bumi ini yang nggak tau kisah fenomenal Aladdin?
Iya, kan?
Review :
Baiklah,
ulasan film ini akan gue mulai dengan sebuah kejujuran. Sebenarnya, sejak
pertama kali versi animasi filmnya dirilis sekira dua puluh tahun silam. Gue
belum pernah sekalipun menontonnya.
Maka yang
gue tahu tentang Aladdin itu, ya apalagi kalau bukan lampu ajaib, Jin, dan
Karpet terbang. Prihal Aladdin, Jasmine, dan lainnya gue tentu baru saja
mengenal mereka secara personal.
Tidak banyak
yang bisa gue komentari dari film live action Desney kali ini. Karena memang
tidak ada yang perlu banyak diulas. Merubah formula yang sudah ada kedalam
versi real saja. Selebihnya, sama.
Mungkin.
Beberapa hal yang bikin gue pribadi amat menyukai film ini. Yang pertama,
visual efek yang memukau meskipun tidak selalu. Sejak awal durasi diputar, CGI
yang mereka gunakan begitu mewah. Sukses besar menghadirkan suasana senyata
mungkin. Juga memberikan sensasi menonton berbeda untuk gue. Ditopang
sinematografi yang lumayan variatif, serta penggambaran setting yang memenuhi
ekspektasi.
Kedua, tentu
saja latar music serta ost yang begitu menghibur dan menghidupkan suasana.
Meskipun, seperti biasa. Dibeberapa adegan, gue kurang menyukai scoring music yang
cukup memekakan telinga. Gue pikir sih, sebagai film musical Aladdin ini sangat
berhasil memenuhi segala keinginan yang diharapkan penontonnya. Bikin betah.
Terakhir,
yang paling penting dari segalanya. Adalah penampilan setiap cast. Terutama
tiga pemeran utama. Dan diantara semuanya, jujur gue cukup bingung untuk
menentukan siapa yang paling sempurna menampilkan acting berkelasnya.
Tapi
baiklah, mungkin hati gue condong kepada Naomi yang demi apa sangat berhasil
menjadi sosok Putri Jasmine seutuhnya. Paras cantik, karakterisasi, serta
kemampuan menyanyi yang mengesankan. Gue ingat banget, ada satu adegan dimana
Putri Jasmine hampir dipenjara. Saat itu, adegan mengharuskan dirinya masuk
pada zona musical dan menyanyikan salah satu lagu sebagai perwakilan
perasaannya ; Specless. Wow, fantastic.
Kedua, gue
lebih berpikir Will Smith pantas mendudukinya. Karena gue rasa, karakternya adalah
salah satu jiwa utama yang berhasil menghidupkan film yang memiliki premis
super sederhana dan tipis itu. Tanpanya, sudah dipastikan bahwa film Aladdin
ini akan seratus persen garing.
Terakhir, Mena
Massound berhasil memukau gue juga. Walau tidak sepenuhnya oleh actingnya,
kebanyakan waktu gue terbuang karena mengagumi suara dan paras tampannya. Tidak
seperti Naomi, Mena Massound ini sepertinya kurang mendapat kesempatan menampilkan
adegan dramatis.
Overall,
karena gue bukan penyuka genre musical. Sejauh ini Aladdin merupakan film musical
terbaik yang pernah gue nikmati. Musical, Spesial Efek, Kostum, Koreografi,
semuanya mantap.
3,5 / Bintang.
Komentar
Posting Komentar