Review Film Ghost Writer (2019); Multigenre Yang Menyenangkan










Sutradara : Bene Dion
Penulis Naskah :
Produser :
Pemeran :

Tatjana Shapira Sebagai Naya
Ge Pamungkas Sebagai Galih
Deva Mahendra Sebagai Vino
Asmara Sebagai Bening
Andy Arfan Sebagai Darto


Distributor : Starvision
Durasi : 120 Menit



Tentang :

Naya adalah seorang penulis dengan karya best seller dan seringkali ditunggu-tunggu penggemarnya. Namun, ada saatnya ia tenggelam dalam keredupan. Akhir-akhir ini, tak ada satupun naskah ceritanya yang berhasil tembus penerbitan. Padahal tuntutan hidup terus merangsak.

Sampai suatu hari, ia menemukan sebuah Buku Diary punya anak pemilik rumah yang disewanya untuk satu tahun kedepan. Dari sana, muncullah ide menulis. Tapi, untuk menciptakan novel barunya itu Naya harus mau bekerja sama dengan sang mpunya yang tak lain adalah Hantu.




Review :


Diawal kemunculannya, Trailer Ghost Writer ini memang sangat menarik. Entah dari segi cast, maupun premisnya. Pokoknya bikin calon penonton dibuat tak sabar untuk segera menyaksikannya.


Lalu saat penayangan perdananya ditengah hangatnya momentum Lebaran. Satu dua channel ulasan film rupanya menjadikan film ini sebagai pilihan utama untuk menemani kebersamaan keluarga, teman, dan ehem. Katanya, film lebaran terbaik.

Maka gue pun datang menenteng ekspektasi setinggi langit, mengingat film ini mendapat apresiasi luar biasa.

Hm, Syukurnya. Sesuai Ekspektasi. Gue beruntung karena dapat keluar dari bioskop dengan perasaan puas nan lega. Merasa worth It dengan apa yang didapat.


Film ini tidak matang. Masih ada sedikit sekali kekurangan yang tersadari. Namun, segala kelebihannya mampu menutupi semua itu.


Sinematografinya cantik dibeberapa bagian, ada ambilan gambar yang cukup baru di layar kaca kita. Scoring music lumayan, meski ada juga beberapa bagian yang memekakan telinga.

Terpenting sih, ini adalah film dengan multigenre yang anehnya berhasil memadukan itu semua dengan begitu memesona.

Selama menonton film Indonesia, gue lumayan jarang dibikin ketawa, takut, terharu, baper, dan menangis dalam kurun waktu satu setengah jam.


Tapi dalam Ghost Writer, semua lengkap. Gue dengan jemawa dapat merasakan semua itu. Uh, gue pengin cerita adegan terbaik. Tapi takut jadi spoiler. Haha Pokoknya tiga adegan itu sukses bikin nangis bombai, tapi salah satunyalah yang jadi killing part. Hiks hiks


Untuk ceritanya sendiri, gue suka. Ghost Writer punya premis yang sederhana dan cenderung baru ya disineas kita. Mengangkat industri penerbitan dan kepenulisan.


Sisi dramanya berhasil digali dan tereksekusi dengan baik. Komedinya cukup bekerja dalam prihal mengocok perut. Dan ada sedikit bagian romantis yang secara tak terduga berhasil gue dapatkan ( walau ini bukan genre intinya) Hak itu tentu hanya akan terjadi bila ada kemistri yang selaras antar pemain, kan?


Overall, gue suka film lebaran sutradara debutan ini. Heartwarming. 4 / 5 Bintang.









Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Film The Gangster, The Cop, The Devil (2019) ; Adaptasi Kisah Nyata Terbaik

Review Film The Villagers (2019) ; Misteri Skandal Besar di Kota Kecil

Review Film 7 Alasan Mengapa The Handmaiden (2018) Begitu Memesona