Review Film The Witness (2018) ; Dilema Seorang Saksi Pembunuhan Berantai
Sutradara : Jo
Kyung Jang
Penulis
Naskah : Lee Young Jong
Pemeran :
Lee Sung Min
Sebagai Han Sang Hoon
Kwak Si Yang
Sebagai Tae Ho
Jin Kyung
Sebagai Isti Sang Hoon
Distributor
: Next World Entertaiment
Durasi : 111
Menit
Tentang :
Han Sang
Hoon merupakan seorang karyawan senior sebuah perusahaan biasa. Karena itulah,
seperti mayoritas penduduk korea pada umumnya. Kehidupan yang dia miliki hanya
begitu-begitu saja. Tidak terlalu kekurangan, namun tidak juga berlebih
kemewahan.
Dia beserta
anak dan istrinya tinggal disebuah rusun yang berdaya sewa cukup murah. Disana
tinggal ratusan orang yang juga hidupnya berada dalam garis ekonomi serupa.
Paling keren sih, mentok di pengacara. Sisanya Cuma jadi kacung perusahaan saja.
Lalu suatu
malam, diantara ratusan orang yang tinggal disana. Sang Hoon secara tragis
terpilih menjadi salah dua saksi pembunuhan seorang gadis muda yang dilakukan tepat
dipelataran rusun mereka, sebuah pembunuhan yang dilakukan oleh seorang psikopat gila –dan tampan- dan
menggegerkan hampir satu negara.
Sebagai
saksi. Sang Hoon diterpa dilema. Antara melaporkan kejadian yang disaksikannya.
Atau melarikan diri dari sang pembunuh. Karena jika dia langsung melaporkan,
nyawa keluarganya juga akan ikut terancam.
Maka dari
sana, terjadilah kucing-kucingan. Si pembunuh tahu bahwa Sang Hoon adalah saksi
atas perbuatan kejinya. Selama dia tidak melapor atau bersaksi, pembunuh takan
menyentuh sehelai rambutpun keluarga Sang Hoon. Begitupun dengan Sang Hoon, lelaki itu tahu
persis bahwa si pembunuh masih berkeliaran bebas meski pihak media sudah
merilis berita tentang si pembunuh palsu.
Apakah hanya
Han Sang Hoon satu-satunya saksi mata atas pembunuhan tersebut? atau masih ada
orang lain yang ikut menyaksikan dan sama-sama bungkam demi keselamatan mereka?
Sejak malam itu, takdir antar mereka
dan sang pembunuhpun mulai bertaut.
Review :
Diantara semua genre yang disajikan
sineas korea. Gue pribadi menilai bahwa negara ginseng tersebut adalah ahlinya
pembuat film bergenre kriminal dan Thriller. Setiap film yang keluar bertitle
tersebut, semuanya gue rasa menyenangkan. Kecuali mungkin bagaimana cara sang
sutradara mengeksekusinya saja.
Film ini
juga demikian. Punya premis lumayan. Sayang dia kurang mantap di eksekusi. Alhasil,
ada beberapa hal yang mengganjal dan kurang memenuhi ekspektasi gue pribadi
sebagai penonton.
Dimulai
dengan jalinan cerita yang cukup meyakinkan. Seorang wanita sedang berusaha
lari dari kejaran pelaku pembunuhan. Adegan ini sudah lebih dari cukup
memberikan alasan untuk tetap setia menonton. Apalagi, setelahnya kita juga
disajikan adegan yang – aduhai menggemaskan- dari teror si pembunuh.
Yang menjadi
menyenangkan disini adalah, film ini tidak punya aktor besar ternama sebagai
lead-nya. Walaupun, pemeran utama juga merupakan aktor senior yang mumpuni. Dan
fakta tersebut sama sekali tidak memberi perubahan apapun.
Kita sebagai
penonton akan tetap mau menontonnya.
Yang gue
sukai dari film ini, pertama dia punya cara transisi yang menegangkan. Yakni
bertempo lambat, diringi musik menggelegar dan berdentum-dentum, juga bahasa
tubuh ketika karakter benar-benar dalam perasaan gugup karena takut. Itu adalah nilai tambah dari film ini.
Tapi sangat
disayangkan, karena begitu memasuki akhir film. Tensi ketegangan semakin
renggang. Alih-alih begitu, kita hanya akan dihadapkan pada sajian adegan
kurang realistis dari segi apapun.
3 / 5
Bintang.
film yang saya tonton hari ini, secara keseluruhan dalam film ini dianjarkan kita harus peduli pada orang orang sekitar, untuk tidak pura pura tidak tahu tentang kejadian di sekitar kita. Penyakit sosial yang menjangkiti masyarakat sekarang, banyak orang yang tidak peduli bahkan saat terlihat di depan mata kita orang yang meminta pertolongan.
BalasHapus