Review Series I Am Not Okay With This (2020) ; Charming !
Sutradara : Jonathan
Entwistle
Pemeran :
Sophia Lillis Sebagai Sidney
Wyatt Oleff Sebagai
Stanley Barber
Sofia Bryant
Sebagai Dina
Jumlah Episode : 7
Durasi : 20 Menit
Tentang :
Sejak ayahnya memutuskan untuk bunuh
diri setahun yang lalu. Syd ngerasa enggak betah hidup di rumah sama emaknya. Sebab
setiap hari selalu ada perselisihan dengan nada tinggi diantara mereka.
Pun demikian dengan lingkungan
sekolah. Selain Dina dan Stan, Syd ngerasa kalau semua orang nganggap dia aneh
karena terlalu banyak diam, padahal dia itu pemalu banget.
Lalu suatu hari, Syd mulai menyadari
bahwa dirinya punya sesuatu yang tak pernah ia duga. Sebuah kekuatan yang
muncul jika sedang merasa terancam atau marah besar.
Kekuatan yang sewaktu-waktu bisa
menghancurkan kondisi sekitarnya. Bahkan lebih dari itu, Syd bisa saja membunuh
seseorang karena kekuatannya itu.
Review :
Ini adalah kali ke-empat gue
menyaksikan series original netflix bukan produksi korea. Setelah sebelumnya
selalu gagal di beberapa season saking enggak suka sama ploting cerita yang
dibikin panjang lebar itu.
Akhirnya gue memutuskan buat
nyicipin I am Not Okay With This karena
jelas jajaran pemainnya adalah aktor yang gue kenal. Sebagai alumni waralaba
IT.
Kesan pertama gue buat serial ini,
pertama terasa cukup memanjakan hasrat estetika ya. Sebab dari teknik
pengambilan gambar, pemilihan setting, dan permainan gradasi efek warna. Bikin
series ini kerasa lebih manis dan ringan disaat bersamaan. Beda jauh sama
Strangers Things yang powerfull, dan Riverdale yang dark itu.
Tetapi kalau dari segi cerita. Jujur
sangat suka bagaimana kisah dipaparkan oleh sang tokoh utama. Lewat intro
episode, Dear Diary. Semua adegan yang dimasukin ke serial ini diambil
berdasarkan curahan hati sang tokoh utama di buku diarynya. Jadi, itung-itung
penonton lagi kepoin buku diarynya. Imut sih, apalagi entah kenapa serial ini
terasa sangat komunikatif buat gue pribadi.
Ketika
kejanggalan terus berdatangan, si tokoh utama yakni Syd langsung bernarasi
tanpa henti. Dialog dalam hatinya sangat membantu, dengan porsi enggak
berlebihan.
Karakterisasi, Syd yang diceritain
emang tempramental dan susah mikirin hal positif terus tampil konsisten dengan
semua bawaan wataknya itu. Ada juga Dina yang tampil charming sebagai
sahabat Syd. Pun dengan Stan yang tampil sebagai cowok plamboyan sok asik
dengan segala perbedaan kontras dengan remaja lainnya.
Gue juga suka gimana satu persatu
misteri terungkap. Kentara alami tanpa harus bikin mumet penonton, sih. Dan itu
formulasi yang sama sekali enggak pernah ada di seral netflix non korea itu.
Sebab selama ini gue pantengin, semua
judul ( populer) emang begitu konsepnya. Bertele-tele cuma buat sampe di ending
season yang segitu doang.
Season satu ini, bab pertama dari
cerita yang lumayan berhasil bikin kita selaku penonton sangat penasaran.
Ketika sosok misterius yang nyambangin Syd di rumah pohon bilang, “ Ini baru
permulaan. ”
Apaan
sih, kan jadi penasaran gitu ya.
Hanya saja, ada yang bikin gue cukup bingung.
Serial ini kira-kira ngambil timeline kapan ya? Tahun 90-an barangkali? Soalnya
kita dipersilakan buat menginterpretasikan semuanya sendirian.
3,5 / 5 Bintang.
Komentar
Posting Komentar