Review Film The Kiss Booth 1 (2018) ; PRODUK WATTPAD PALING BIKIN BAPER
Sutradara :
Vince Marcello
Penulis naskah
: Vince Marcello
Pemeran :
Joey King Sebagai Elle
Joel Courtney Sebagai Lee Flyn
Jacob Elordy Sebagai Noah Flyn
Distributor : NETFLIX
Durasi : 120 Menit
Tentang :
Elle sama
Flyn adalah sahabat baik. Mewarisi persahabatan kedua ibu mereka yang telah
berteman sejak remaja. Saking deketnya, mereka ibarat anak kembar yang lahir
dari rahim berbeda. Lahirnya aja Cuma beda beberapa menit doang.
Mereka
kemudian tumbuh bersama, mengisi kekosongan dan kekurangan satu sama lain.
Hingga tahun ke-17 persahabatan mereka, sesuatu mulai mengusik kedekatan
keduanya.
Tanpa sadar,
Elle yang emang udah naksir Noah – Kakak Flyn- sejak lama. Mulai ngerasa kalau
hubungannya dengan cowok yang juga udah kayak kakak kandungnya sendiri itu,
terasa lebih mendebarkan daripada sekadar pertengkaran dan kepedulian sebatas
dari kakak ke adik perempuannya.
Lewat sebuah
acara, proyek sekolah yang Elle namai sebagai The Kissing Booth, Noah ngasih ciuman
ke Elle. Yangmana, berbuntut pada kisah romansa keduanya.
Masalahnya.
Apakah Elle bisa jujur tentang hubungannya itu kepada Flyn yang adalah adik
kandung Noah? Yang lebih penting, setelah Flyn tahu, apa ia akan merestui
hubungan keduanya? Secara, seperti yang semua orang ketahui. Noah adalah sosok
fakboi premium di seantero sekolah.
Review :
Sebelum mengulas film ini. Gue mau
jujur-jujuran dulu nih. Selama pandemik, ketika orang-orang sibuk sama me
time-nya nontonin koleksi film. Lah, gue malah malas karena satu-dua alasan.
Tidak pernah lagi menyentuh file film.
Lalu, untuk
pertama kali setelah sempat sekali menyentuh Fantasy Island yang bangsatnya
kebangetan itu. Akhirnya, kali ini gue menemukan film yang tepat sebagai
pembuka ke gerbang pengalaman sinematik gue tahun ini.
The Kissing
Booth sebenarnya masuk ke dalam kategori film remaja yang tidak banyak
dibicarakan oleh orang-orang. Alias, underated. Tetapi untuk sekuel keduanya,
sepertinya lumayan banyak orang yang menotice film ini. Mungkin karena
kebetulan banyak orang yang karantina. Dan karena itulah gue menemukannya. Mereka
yang merekomendasikannya.
Kesan
pertama gue buat film ini. Seru, lucu, gemesin, dan emosional. Walau sensasinya
jelas beda sama To All The Boys Who
Loved Me awal tahun. Menurut gue, film ini versi yang lebih baddas, tapi
justru dua kali lipat lebih emosional.
Enggak ada
yang spesial dari teknik ambilan gambar film ini. Bahkan ia sepertinya tak bisa
menyaingi teknik sinematik serial berseason netflix lainnya. Saking standart
banget, gue nyaris tidak menemukan kesan berarti. Kecuali pas Elle sama Noah
jalan-jalan pake motor, itu lumayan sih. Cukup memanjakan mata sebab
pemandangan California yang epik.
Mari kita
lanjutkan pada kekuatan naskahnya. Gue sangat menikmati film ini karena alur
cerita yang amat sangat mengalir. Berasa kayak si Elle adalah teman dekat kita
yang tengah bercerita kisah asmaranya kepada kita secara langsung. Perkenalan
karakter lewat Elle sebagai narator cerita bikin kita enggak harus terlalu
menyisihkan lebih banyak waktu untuk pengenalan dan prolognya.
Sejujurnya,
tidak ada banyak hal yang dapat dibahas mengenai film ini. Selain dari kekuatan
karakter yang dihadirkan. Elle, Flyn, dan Noah terasa begitu hidup dengan
karakter mereka masing-masing. Kita bakal ngerasa seneng ketika salah satu dari
mereka seneng, kemudian curhat bahwa mereka lagi seneng ke satu sama lain. Lalu,
ngerasa tiba-tiba runyam urusannya begitu salah satu dari mereka mulai
menyimpan rahasia. Dan pengkhianatanpun pecah seiring dengan kebohongan yang
meluap karena terus ditutupi. Sumpah, ini pertama kalinya gue nangis Cuma
gegera film abg macem beginian doang. Ehm, agak malu sih. Pertamakali juga gue
baper perihal cerita remaja. Sebab biasanya gue bakal ngerasa geli alih-alih
baper kalau lagi nonton kisah romansa ala remaja tuh.
Intinya,
dengan premis sebatas cinta-cintaan sederhana. Penulis ternyata mampu merenggut
emosi penonton dengan begitu alami. Seolah semua dialog dan adegan beranten
antar kakak adek dan sahabat ini menjadi hal penting dalam aspek kehidupan.
Jajaran aktor juga terasa pas dengan karakterisasi yang ditampilkan dari film
ini. Aktris yang jujur enggak ada satupun yang gue pernah lihat.
3,5 / 5 Bintang
Komentar
Posting Komentar