Review Drama Korea Its Okay To Not Be Okay (2020) ; Kok Bisa Sebagus Ini, sih?
Sutradara :
Park Shin Woo
Penulis Naskah : Jo Young
Pemeran :
Kim Soo Hyun Sebagai Moon Kang
Tae
Seo Ye Ji Sebagai
Goo Moon Young
Oh Jung Se Sebagai Moon Sang Tae
Park Gyu Young Sebagai Nam Ju Ri
Kim Jun Hoon Sebagai Lee Sang In
Park Jin Joo Sebagai Yoo Seung
Jae
Kang Ki Dong Sebagai Ju Jae Soo
Distributor : TVN
Jumlah Episode : 16
Tentang :
Seorang
pekerja sosial di bangsal rumah sakit Jiwa bernama Moon Gang Tae, dipertemukan
dengan penulis buku anak-anak ternama, Goo Moon Young. Yang ternyata memiliki
kecenderungan sosiopat. Sepanjang hidupnya, Gang Tae selalu hidup sebagai wali
dari kakaknya yang mengidap autisme.
Bersama
sang kakak, Moon Sang Tae. Keduanya hidup dalam trauma masa lalu yang terus
mengejar kemanapun mereka pergi. Tetapi tanpa pernah disangka, sejak
pertemuannya dengan Moon Ga Young, kehidupan dua bersaudara itu perlahan mulai
menemukan titik terang.
Kemudian,
fakta bahwa ternyata takdir dan masa lalu mereka saling terhubung, membuat
hubungan diantara mereka jadi obat sekaligus racun dalam waktu yang sama.
Dengan demikian, mampukan mereka melepaskan jeratan penderitaan dari masa lalu
dan terbang bersama seperti kupu-kupu penyembuh?
Review :
Jika ditanya, apakah pernah menemukan drama yang
baru saja satu –dua menit mengudara dan langsung mendapatkan tempat di hati?
Maka, jawabanku adalah pernah. Berjudul Its Okay To Not Be Okay atau juga
familiar di notice dengan Psycho But Its Okay.
Akan
gue jelaskan mengapa drama ini begitu menarik perhatian, dan memiliki kualitas
naskah yang kokoh dan tanpa pernah memberikan kesan norak untuk sebuah genre
melodrama.
Pertama,
drama ini sangat bagus dari segi penulisan naskahnya. Entah itu bagian dimana
penulis dengan cerdik menggunakan kisah dari dongeng anak, di setiap bab dalam
episode terbaru untuk mengembangkan alur cerita dan karakternya. Apalagi,
ilustrasi dari kisah yang dituturkan nampak begitu niat dengan jenis animasi
yang unik. Gue sejak itu jadi mikir, ini persiapannya sejak kapan dong ya?
Secara kan, dalam durasi pendekpun, bikin animasi bergerak itu katanya susah,
kan?
Kedua,
mengikuti naskah yang ditulis. Setiap dialog penting yang besok lusa boleh jadi
akan marak dikutip akun drama korea di media sosial, menurut gue selalu
diungkapkan dengan cara yang memesona, pun diwaktu dan durasi yang tepat.
Biasanya, mindblowing banget pas pertama dengar tuh. Sosok Moon Kang Tae biasanya
menjadi pilar dialog bijaksana. Yang anehnya justru dua kali lipat terdengar
jauh lebih bijaksana ketika kalimat tersebut keluar dari seorang karakter
penting dan berpendidikan lainnya. Bagaimana ya menjelaskannya, mungkin karena
karakter Sang Tae adalah pengidap autisme. Jadi kesan tulus dan alami-nya tuh,
dapet banget.
Ketiga,
penting dalam merenggut perhatian penonton. Gaya pengambilan gambar atau bahkan
pemberian efek, adalah paling penting dalam sebuah drama. Penambahan efek,
membuat sebuah adegan terasa lebih manis, atau dramatis misalnya. Gue paling
suka drama yang bermain dengan visual efek atau gaya pengambilan gambar yang
unik dan tidak membosankan. Drama ini menjadi salah satu dari beberapa drama
yang pernah gue temui dan memberikan kesan menyenangkan. Potongan animasi yang
disematkan juga menambah rasa manis. Apalagi, di beberapa episode. Ada visual
efek yang dilakukan hanya untuk – camkan, hanya untuk- memvisualisasikan
penderitaan dan rasa trauma pasien Rumah
Sakit Ok. Keren, sat.
Keempat,
penampilan jajaran aktor kelas A. Kita sudah sepantasnya memberikan apresiasi
lebih kepada aktor Oh Jung Se yang telah menampikan karakter Moon Gang Tae
dengan begitu apik. Salah satu aktor yang sukses memerankan karakter Autis
selain Kwang Soo dan Ryu Seung Young. Pelafalan, cara berjalan, gerak tubuh, dan
bagaimana berekspresi terasa sangat nyata. Kesempurnaan yang ditampilkan aktor
seribu wajah. Jenius sekali nama yang satu itu kalau berkaitan dengan seni
peran. Kedua, tentu Kim Soo Hyun si aktor 1,2 Milyar. Soo Hyun lebih banyak
memberikan perasaan iba ketimbang kehangatan yang diberikan oleh Karakter Sang
Tae dengan kepolosannya sebagai seorang kakak yang penuh kekurangan. Karakter
Kang Tae berhasil membuat tensi ketertarikan penonton terhadap drama ini tetap
terjaga. Soo Hyun dipuji habis-habisan ( Ini Judul artikel di portal media
korea wkwkwk) karena mampu membuat penonton merasakan disfungsi emosional.
Terkadang dia bikin bahagia, tapi kemudian air mata jatuh saat melihat dia
nangis. Terakhir, ada Seo Ye Ji yang pada akhirnya berhasil menemukan proyek
terbaik dalam jenjang karir beraktingnya. Ye Ji sebenarnya tampil dengan begitu
cemerlang dengan menampilkan karakter paling penting. Terakhir, tiga karakter
pendukung yang ternyata mungkin kalau tanpa mereka, drama ini enggak bakal
seseru ini sih menurut gue.
Mungkin,
memang benar bahwa tidak semua aspek dalam drama ini ditampilkan dengan
sempurna. Menurut gue pribadi, ada beberapa hal yang lumayan mengusik nalar.
Misalnya, cacat logika yang sebenarnya ini Cuma perasaan gue aja kali ya. Kayak
misal, rumah yang ditinggal puluhan tahun dan berdebu, lalu entah kenapa dalam
sekejap bisa ditempati dan memberikan kesan rumah yang hangat dalam waktu yang
singkat. Agak aneh sebenarnya, karena gue pribadi pernah berada di posisi
tersebut. Pulang ke rumah lama, dan rumah itu hanya ditinggal beberapa tahun
saja. Tapi ya ampun, beresinnya biar jadi kayak rumah lagi tuh, sumpah lama dan
capek banget. Lalu, plot twist inti dari cerita yang lumayan bikin kecewa
karena sedangkal itu gitu maksudnya, bahkan penggemar bisa menebaknya dengan
mudah. Kalah mengejutkan dari plot twist ringan yang berasal dari para pasien
Rumah sakit Ok, yang menurut gue justru lebih mengejutkan sih. Hehe
Terakhir.
Gue suka banget endingnya. Sumpah. Titik.
4, 5 / 5 Bintang
Komentar
Posting Komentar