Film Mangkujiwo (2020) ; Ritual Mistis Bikin Merinding






 Sutradara                   : Azhar Kinoi Lubis

Pemeran                     :

Sujiwo Tejo Sebagai BrotoSeno

Yasemin Jasem Sebagai Uma

Asmara Abigail Sebagai Kanti

Roy Martin Sebagai Cokrokusumo

 

Distributor                 : MVP Pictures

Durasi                                     : 106 Menit

 

Tentang                      :

 

            Dua orang Ndoro berebut sebuah pusaka yang konon sangat berharga sebagai jaminan kehidupan. Namun, masing-masing kubu nampaknya sama-sama kuat dari segi derajat dan kekayaan. Hingga salah satu dari mereka mulai mengentaskan dendam via perdukunan. Yang kali ini dilakukan oleh Brotoseno melalui seorang penari korban rayuan maut Cokrokusumo yang mengandung bayi.

 

Review                        :

 

            Gue pengin menonton sesuatu yang seram-seram. Berharap akan ada jum scare hantu khas indonesia yang emang beneran nyeremin sih. Tapi gais, ternyata, film ini lebih serem dari hantu dan segala berdedemitan apapun.

            Berfokus pada praktik perdukunan bernama Mangkujiwo (Mengangkat Jiwa) kita sebagai penonton bakal diberikan tekanan psikis mengenai penganiayaan mistis yang dilakukan Broto terhadap kanti.

            Cara Broto memanggil para iblis ternyata sangat ngadi-ngadi. Dari mulai makanan, sampai perlakukan yang sama sekali tidak manusiawi. Sampai kemudian, seluruh isi perut ini terasa bergejolak begitu mengetahui akhirnya Kanti gila dan mati ditangan dirinya sendiri. Uh, mantap.

            Yang gue suka dari film ini sebenarnya bagaimana cara sutradara menghadirkan nuansa Jawa sebelum tahun modern. Yangmana semua kehidupan masih dikuasai oleh para bangsawan. Tanpa sentuhan politik pemerintah, sebuah desa nampaknya bisa dikuasai dengan mudah oleh para orang kaya masa itu. Setting tempat yang otentik, perintilan properti yang meyakinkan, serta jajaran aktor senior yang emang aduhai banget aktingnya, bikin film ini terasa begitu menyenangkan hati. Meskipun sebenarnya, dari segi penceritaan dan alurnya, cukup membosankan dan agaknya bikin pening karena tidak ada tagline waktu. Kita harus fokus membedakan mana yang masa depan, dan masa lalu.

 

3, 5 / 5 Bintang

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Film The Gangster, The Cop, The Devil (2019) ; Adaptasi Kisah Nyata Terbaik

Review Drama Empress Ki

Review Film The Villagers (2019) ; Misteri Skandal Besar di Kota Kecil