Dear... Ketika maneh membaca surat ini, aku tahu pasti dirimu membacanya sembari tertawa. Wkwkwk nanaonan urang nyieun nu kieu patut. But, yeah. Setidaknya urang pengin mengungkapkan semuanya sebelum kita terpisahkan oleh pekerjaan dan rumah tangga. Ketika pertamakali menjejakan kaki di kampus. Rina adalah orang pertama yang berinteraksi denganku. Kusadari hal itu lama setelah kita mulai mengenal satu sama lain. “Oh, ternyata yang waktu daftar wamil, kutanyai perempuan jangkung itu adalah anak ini” Begitu, kataku dalam hati. Lalu, kita semakin dekat seiring berjalannya semester. Seolah banyak kecocokan diantara kita berlima, terkhusus aku denganmu. Perasaan nyaman dan apa adanya hadir ketika diriku bergaul dengan kalian. Lalu rasa menjadi manusia normal hadir katika kusadari ada yang benar-benar memahamiku apa adanya. Ribetnya aku, rungsingnya juga, serta keuangan, tentu saja. Maafin aku kalau selama ini punya salah dan pernah membuatmu kecewa,...