THARNTYPE SERIES (2019/ 2020) ; KARMA MANIS UNTUK TYPE
Sutradara : Bundit
Sintanaparadee
Penulis naskah : Mame
Pemeran :
Mew Sebagai Tharn
Gulf Sebagai Type
Mild Sebagai Techno
Kittipat Sebagai Lhong
Napat Sinakluan Sebagai Champ
Distributor : LINE TV
Jumlah Episode : 13 (Season satu)
12 (Season
dua)
Tentang
:
Type menegaskan bahwa dirinya adalah seorang homophobic.
Ngerasa kalau orientasi seksual cowok yang melenceng adalah hal paling
menjijikan. Jangankan terlibat cinta dengan lelaki. Hidup bersama salah satunya
saja udah bikin pemuda itu ketar-ketir. Bar-bar gak karuan.
Lalu stigma buruk tentang gay mulai berubah ketika Type
perlahan mulai mengenal teman sekamarnya di asrama yang ternyata merupakan seorang
gay maskulin. Lagipula, tanpa harus menjadi seorang gay pun, siapa yang akan
menepis pesona Tharn si mahasiswa fakultas music yang maco dan tampan rupawan?
Seperti hidup yang terkadang lucu, pada akhirnya Type
mendapatkan karma atas prilaku buruknya. Ia jatuh cinta dan terlibat asmara dengan
Tharn.
Review :
1.
SEASON SATU (2019)
Menjadi
sebuah hiburan nyata saat pertamakali gue terjun ke dunia ini, dengan 2gether
sebagai permulaan yang cukup bikin geli dan mau tak mau gue terima begitu saja
perasaan memahami genre ini begitu saja. Ini versi bar-bar dari serial boys
love yang pernah gue tonton. Memasangkan dua actor berpenampilan sangat maskulin
dengan rentang usia cukup jauh, Tetapi anehnya, punya kemistri luar biasa. Kita
percaya bahwa mereka sedang pacarana dalam serial ini. Berbeda dengan Win dan Bright
di 2 gether yang beberapa bagian masih agak Nampak seperti teman baik saja.
Lalu
secara cerita gue membandingkan lagi dengan serial pertama yang gue nikmati.
Dan hasilnya jauh banget, Gue banyak menemukan hal unik dalam serial ini. Dari
mulai budaya asrama yang ketat, ngampus ala orang Thailand beserta dengan
seragam khasnya yang lagi kayak ospek setiap harinya, kantin, bar, mall, café,
rumah, kampung, dan tentu saja Bangkok yang sekilas enggak jauh beda sama
suasana di Indonesia. Buat gue serial ini adalah salah satu yang berhasil menggambarkan
budaya Bangkok dengan cukup tepat. Alih-alih para karakter berkutat dengan klub
music yang tidak cukup jelas mau dibawa kemana. Dalam series ini, ada banyak
adegan akademis yang ditampilkan. Kehidupan normalnya sebuah kota
metropolitan.
Untuk
karakter Type sendiri, kira awalnya bakal dibikin cukup jengkel sama dia. Yang mewakili para
homophobic dengan segala kebenciannya terhadap kaum LGBT. Meski gue tidak
termasuk pro, tapi jujur cukup risi kalau ada orang yang dengan lantang
membenci mereka yang suka sama sesame jenis, meskipun memang benar itu enggak
diperbolehkan dalam agama atau negara manapun (kecuali Thai) Tapi, benci bukan
berarti kita harus menghujat, cukup nasehati saja deh Type ari maneh enggak
usah benci begitu.
Tapi
lama kelamaan, mereka mulai dekat dan akrab hingga mulai membeberkan alasan dibalik
kebencian Type terhadap gay. Juga sebaliknya, benih asmara mulai tumbuh dalam
hati Tharn.
Sayangnya, untuk series ini. Selain dosa karena elu udah nonton genre Boys love,
juga dosa karena ternyata banyak sekali adegan dewasa yang ditampilkan secara
eksplisit, sampai gue enggak sanggup buat nontonnya. Kenapa? Gue malah berasa
lagi nonton live om-om penyuka bujang yang lagi pacaran.
3 / 5 Bintang
2.
SEASON DUA ; 7 YEARS OF LOVE (2020)
Di
season dua, ada banyak keanehan yang gue rasakan. Mulai dari mereka bisa
langgeng sedemikian rupa. Apa enggak bosen ? Dan beberapa kebiasaan yang
umumnya dilakukan pasangan biasa, ini malah dilakuin sama mereka. Jujur, masih
enggak bisa nerima kalau ternyat mereka itu sejenis.
Untungnya,
di sini konflik lumayan nambah deh. Ada banyak hal yang bisa bikin kita jadi
kayak semacam memahami situasi hubungan mereka selayaknya pasangan biasa.
Suasana manis itu juga ditambah dengan adegan tambahan dalam dua film
spesialnya. Menampilkan kisah dari perjalanan mereka berdua.
4 / 5 Bintang
Komentar
Posting Komentar