DRAKOR LOVE FT. MARRIAGE AND DIVORCE S2 (2021) ; PERANG DIMULAI !
Sutradara
: Yoon Jung Joon, Lee Seung Hoon
Penulis Naskah : Im Sung Han
Pemeran
:
Sung
Hoon Sebagai Pan Sa Hyun
Lee
Ga Yeong Sebagai Boo Hye Ryung
Lee
Tae Gon Sebagai Shin Yu Sin
Park
Joo Mi Sebagai Sa Pi Yung
Jeon
No Min Sebagai Park Hae Ryun
Jeon
Soo Kyeong Sebagai Lee Si Eun
Distributor
: TV CHOSUN
Jumlah Episode : 16
Tentang :
Melanjutkan season pertama, musim
kedua drama ini terus berfokus pada tiga karakter utama wanita yang kini, mulai
mengetahui satu persatu dalang dibalik perselingkuhan suami mereka. Kali ini
cerita berputar pada bagaimana awal mula hati para suami bisa bertaut pada
masing-masing pelakor.
Review :
Sebenernya enggak
jauh berbeda sih sama season sebelumnya, baik secara teknik maupun kualitas
cerita. Drakor ini seperti biasa dapat dikategorikan sebagai sinetronnya korea
selatan, dari bertele-telenya cerita, karakter yang banyak, serta pada plot
twist mencengangkan ala-ala sinetron catatan hati seorang istri. Cuma bedanya,
semua dikupas tuntas dengan sama sekali tidak membuka tabir, dalam hal ini
berarti penulis berhasil menjaga suspensi cerita dengan begitu baik.
Yang pengin
gue soroti di sini sebenernya Cuma satu episode sih. Gue saking kagumnya sama
episode ini, malah merasa layak mengagumi penulis naskahnya meski kualitas
cerita hanya tentang sebatas perselingkuhan dan kehidupan rumah tangga. Kalau gak
salah, episode 12 deh. Jadi pada episode ini, penulis dengan panjang lebar
menurutkan alasan mengapa si karakter Yu Sin bisa berselingkuh, lalu juga dari
sudut pandang karakter sang istri, salut aja gitu. Satu jam murni ini isinya
hanya tentang perdebatan, yang berarti sepanjang durasi itu penulis harus
secara alami menulis dialog untuk masing-masing sudut pandang. Apalagi, menurut
gue, ini adalah tipikal dialog yang implisit gitu ya, jadi menggunakan sistim
kalimat yang bener-bener metafora. Sehingga percakapan tersebut sama sekali
nggak membosankan buat gue pribadi. Keren banget anjir.
Juga, gue merasa karakter dalam
series ini beneran realistis. Artinya, di beberapa bagian, kita bakal
dikejutkan dengan alasan dibalik karakter yang kenapa bisa begitu, lalu
perubahan emosi penonton terhadap satu karakter. Dari yang tadinya benci, eh
mendadak jadi iba, begitupun sebaliknya. Gue suka pada saat merasa sedang
dipermainkan oleh penulis tentang hal ini.
Sisanya, mungkin gue agak kesel sama
endingnya yang lumayan ngaco. Penulis seperti sedang “Ah, yaudahkah sekarang
mah begini aja dulu, ntar lanjut season tiga aja” What the fuck !
6 , 6 / 10
Komentar
Posting Komentar