HANYA DI INDONESIA, MANTAN NARAPIDANA DISAMBUT HANGAT BAK NARATAMA

Korea selatan menjadi satu-satunya negara yang sangat sensitif terhadap skandal. Bahkan saking sensitifnya, ada beberapa artist yang terlibat rumor, tetapi sudah dihakimi sejak dini, dan menyebabkan karirnya hancur dalam sekejap. Apalagi yang sudah terbukti kebenarannya, jangan harap dia bisa masuk lagi ke Industri yang sama. Ibaratnya, tamat. 
Andai saja, sistim yang diterapkan KPI terhadap Industri hiburan kita menyerupai sepersekian persen dari apa yang diterapkan korea selatan. Serius, gue bakal betah nontonin program TV Indonesia. 
Suatu hari, kasus tersebarnya video asusila seorang penyanyi besar mantan istri aktor ternama muncul dan menjadi pemberitaan panas. Hampir semua media menjadikannya sebagai headline berita. Setelahnya apa yang terjadi? Pelaku video seks langsung kebanjiran kontrak dengan berbagai stasiun televisi, yang satu untuk mencari rating secara ekslusif. Satunya lagi, mungkin untuk sekadar menghabiskan bajet program. Miris sekali, padahal kita tahu bahwa kasus yang menjerat mereka, cukup memalukan, skandal video syur. 
Paling sering gue temui di layar kaca adalah, Program talkshow yang dengan sengaja mempertemukan dua kubu Influencer yang tengah berseteru. Lantas membiarkan mereka saling adu mulut dan merendahkan satu sama lain, LIVE ! di depan kamera. Dan menurut gue ini aneh sih, bukankah ini masuknya udah ke kesalahan tayang sebuah program ya? Gini-gini juga gue pernah belajar broadcasting sih. Kalau di TV itu, jangankan ada orang berantem, orang asing kesorot kamera aja udah jadi bagian dari kesalahan tayang. 
Tapi tak berhenti sampai di sana. Ada satu kasus paling bikin gue merinding. Dua hari terakhir, FYP tiktok gue menayangkan keluarnya seorang penyanyi dangdut yang beberapa tahun lalu menjadi tersangka pencabulan terhadap sesama jenis. Korbannya masih remaja pula. 
Si PENYANYI DANGDUT ini baru saja dibebaskan, lalu ketika ia keluar lapas. Ia naik mobil mewah dengan atap yang terbuka lebar dong masa?. Membuatnya dengan mudah terekspose ke hadapan publik. Dan kamu tahu apa yang dilakukannya? Dia melambaikan tangannya, dadah-dadah kepada setiap orang yang menyaksikan kehadirannya? 
Anehnya, baik di media sosial, ataupun khalayak yang hadir pada saat pembebasannya. Mereka beneran sama-sama antuasias. Membela seolah itu memang hal yang wajar terjadi? 
Gue menemukan komentar “Dia kan udah menebus kesalahannya dipenjara, setiap orang berhak berubah dan memulai hidup baru” 
Ya, gue juga tidak masalah perihal si penyanyi dangdut ini sudah merefleksikan kesalahannya atau belum. Gue juga meyakini hal yang sama, bahwa seseorang dapat merenungkan diri dan bertobat atas segala kesalahan yang sudah dilewatinya. Maksud gue, yang menjadi masalah adalah, kenapa harus disambut bak naratama yang pentingnya melebihi atlet peraih medali emas? Kenapa???? Kalau gue jadi dia, serius, yang bakal gue lakuin adalah merahasiakan tanggal bebas dari media. Menyamar, dan pulang ke rumah dengan tenang. I Know, dia terkenal sebagai artist yang ramah dan baik hati, meski mungkin pada saat itu ia khilaf atau bagaimana, entahlah. Tapi setidaknya, apakah ia nggak mikirin gimana perasaan korbannya? Keluarganya? atau setidaknya berusaha mencari ketenangan, hidup apa adanya gitu?? 
Gue nggak ngerti sama sistim Industri hiburan tanah air ini. Mereka selalu memberi panggung kepada objek yang salah. Kalau harus membandingkan, orang berprestasi di Tiktok saja, hanya belasan persen yang sempat diundang ke TV. Sisanya, konten kreator modal joged dan kontroversi aja yang dengan senang hati disiarkan. 
GWS INDONESIA !

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Film The Gangster, The Cop, The Devil (2019) ; Adaptasi Kisah Nyata Terbaik

Review Film METAMORPHOSIS (2019) ; Tipu Muslihat Lelembut Khas Korea

Review Film The Villagers (2019) ; Misteri Skandal Besar di Kota Kecil