HAPPY BIRTHDAY NA KHA
Aku merasa agak sedih meski terus berusaha untuk sebahagia mungkin. Wajar gak sih? Seharusnya kita berbahagia di hari ulang tahun sialan ini? Setiap tahun, aku selalu membencinya. Itu terjadi sejak usiaku menginjak angka ke-20.
Setiap tahun, aku selalu berusaha memenuhi target kehidupan. Ah, mungkin tahun depan sudah bisa tulis buku, ternyata tidak. Ah, semoga tahun depan bisa lulus bareng sama sahabat. Ternyata tidak. Semoga tahun depan, aku bisa kerja jadi wartawan atau editor buku. Ternyata tidak.
Hari ini, aku 24 tahun. Dan belum terjadi hal yang mengesankan dalam hidupku. Aku tidak pernah mendapatkan apapun meski berusaha, yang mungkin saja usahaku kurang keras. Aku nggak tahu. Barangkali doaku tersangkut dosa, harapanku terpapar keburukan. Aku merasa sangat bersalah pada Ibuku, ia mati tanpa pernah sempat melihatku menjadi manusia yang berguna. Menjadi manusia yang seutuhnya ia harapkan.
SETIAP HARI, aku hanya berkutat dengan kesengsaraan yang kubuat. Aku betah berkubang disana. Seolah takkan pernah mendapatkan pertolongan dari siapapun. Padahal, kesempatan sering datang silih berganti. Hanya saja, aku terlalu takut untuk mengambilnya.
Jujur, rasanya malu. 24 Tahun belum lulus kuliah, belum kerja, belum nikah. Dan tetap berada di posisi ini, aku ingin mengakhiri kehidupan. Entah menjadi sosok lain, atau dalam arti yang sesungguhnya.
Hal yang paling aku takuti adalah, aku mati secepat Ibuku mati. Padahal aku belum melakukan apa-apa. Waktu hidupku selama 24 tahun, pada akhirnya akan sia-sia, bukan? Entah kenapa aku selalu punya pemikiran akan mati muda? Why?
AKU MENYERAH.
Aku tak ingin banyak bermimpi lagi. Aku hanya ingin hidup dengan ketenangan.
Komentar
Posting Komentar