Review Film Start Up ( 2019 ) ; Slice Of Life Tentang Pencarian Jati Diri Seorang Remaja
Sutradara : Choi Jeong Yeol
Penulis Naskah
: Jo Geum Sham ( Komik)
Pemeran :
Park Jung Min
Sebagai Taek Il
Jung Hae In Sebagai Sang
Pil
Ma Dong Seok Sebagai
Go Seok
Yum Jung Ah Sebagai
Ibu Tae Il
Distributor : Next Entertaiment
World
Durasi : 107 Menit
Tentang :
Ada anak sekolah, tapi jarang sekolah.
Tuh anak lebih milih nyari duit perkara kebebasan hidup yang dia idamkan selama
ini dibanding menurut ilmu.
Namun, Ibunya, yang selama ini membesarkan dia
seorang diri, kekeuh nyuruh anak cowoknya itu buat berubah jadi lebih baik dan
berguna. Jangan Cuma jadi parasit dan nyari masalah.
Tapi bukan anak muda namanya kalau
enggak kabur dari rumah. Sehabis berdebat, anak ini malah kabur. Jauh dari
rumahnya. Nyari duit. Dan suatu hari, menyadari esensi kehidupan yang selama
ini dirinya cari.
Review :
Menurut gue, mau seberapa komedipun film
yang dibintangi oleh Ma Dong Seok. Ujung-ujungnya, dia bakal terus balik ke
karakter ikoniknya ; Mafia .
Ini juga begitu. Plot twist yang dari
awal agak ketebak. Tetapi, yang menjadi fokus utama disini bukan Ma Dong
Seok-nya sih. Yaitu tentang bagaimana usaha seorang Park Jung Min menghidupkan
sebuah karakter anak muda urakan, yang gak punya sopan santun, impian, dan
hal-hal positif lain. Yang boleh jadi, dalam kehidupan nyata, mungkin karakter
ini benar-benar ada.
Kalau dari segi karakter, sebenarnya.
Karakter Park Jung Min dalam film ini masih agak mirip dengan karakternya di
film Sunset In Hometown. Semacam pemuda yang kehilangan arah hidup, dan milih
hidup dalam ruang lingkup segitu-gitu aja. Bedanya, di film ini. Batasnya ada
dalam lingkungan remaja. Dan bikin film ini jadi semacam repleksi atas fenomena
yang banyak dialami oleh remaja saat ini.
Secara cerita, beneran enggak ada yang
spesial. Selain mudah ketebak, alurnya juga berlangsung datar. Meskipun, tak dapat
ditampik bahwa sisi komedi yang dihadirkan lumayan ampuh merangsang sensasi
tergelak.
Selain Taek Il sendiri, semua karakte
juga sedikit terasa memberi kesan hanya sebagai karakter pendamping aja. Alias,
mereka enggak dikasih kesempatan tampil lebih intens.
Pesan moralnya benar-benar tersampaikan
ketika menjelang babak terakhir cerita. Oh, kita jadinya paham bahwa sebenarnya
setiap orang itu pasti dan akan selalu punya impian dalam hidupnya. Hanya saja,
dia enggak tau aja gimana cara spesifik nya mewujudkan itu. Seperti si Taek Il
yang diam-diam pengin ibunya bangga sama usaha dan segala hal yang pernah
dirinya lakukan selama ini. Dia ingin berhenti dianggap pembawa masalah.
3 / 5 Bintang
Komentar
Posting Komentar