SOTUS SERIES SEASON 2 ((2017) : SERIUS, INI EMANG LAYAK BOOMING !




Sutradara   :        Lit Samajarn
Penulis Naskah  : Lit Samajarn
Pemeran   : 

Krist Perawat Sebagai Phi Arhit 
Singto Prachayo Ruangroj Sebagai Kongbop 

Distributor           : Line Tv  & GMMTV 
Jumlah Episode :  13 



TENTANG : 

Kisah Kongbop dan Phi Arhit dilanjutkan dalam season dua. Banyak hal yang berubah. Termasuk kondisi sosial mereka di kampus. Phi arhit sudah kerja di sebuah perusahaan ternama, sesekali ia main ke kampus buat nemenin Kongbop yang sekarang udah jadi ketua BEM macam Arhit dahulu kala. 
Seiring dengan siklus kehidupan yang semakin memasuki jenjang serius. Demikian juga dengan hubungan mereka berdua. Pada satu titik, ada sebuah insiden yang menyebabkan keretakan diantara keduanya. Yang ternyata bikin Kongbop menyerah, pemuda itu merasa lelah karena mulai merasa bahwa ialah seorang yang mengejar. 
Apa yang akan terjadi? Bagaimana nasib hubungan keduanya? 



Review    : 



Gue tidak sebaper ini ketika menonton series Boys Love lain. Karena biasanya, kalau tidak patah hati, ya... ekhem. Tetapi kali ini berbeda. Kongkop dan Arhit adalah representasi cinta seutuhnya (bagi gue pribadi) dalam tema Boys Love. It was like hubungan yang bukan sekadar nafsu sesaat macam Ae & Pete atau Phi Fight & Tutor (Haaha) 
Harusnya ini menjadi semacam gerbang baru untuk series BL setelahnya. Begitu demikian. Dan setelah gue telusuri, ternyata benar saja. Sotus menjadi series BL dengan Rating tertinggi, bahkan Brightwin tak mampu mengalahkannya. 
Gue suka banget gimana kemistri kedua aktor tumbuh. Sama-sama manis. Cara godainnya juga enggak senorak Sarawat Saraleo. Dan yang paling penting, gak penting siapa Seme dan Uke nya. Wkwkwkw 

Bagian terbaik dari series ini adalah ketika akhirnya Phi Arhit berbalik arah, menjadi bucin Kongbop dan mengejarnya. 

3, 5 / 5 Bintang 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Film The Gangster, The Cop, The Devil (2019) ; Adaptasi Kisah Nyata Terbaik

Review Film The Villagers (2019) ; Misteri Skandal Besar di Kota Kecil

Review Film 7 Alasan Mengapa The Handmaiden (2018) Begitu Memesona