Review Film Scary Stories To Tell In The Dark (2019) ; Definisi Seram Untuk Bocah Ingusan





Sutradara : Andre Ovredall
Penulis Naskah : Dan Hageman and Kevin Hageman
Pemeran :
Zoe Colletti Sebagai Stella Nicholls
Michael Garza Sebagai Ramon Morales
Gabriel Rush Sebagai Auggie
Austin Zajur Sebagai Charlie Steinberg
Natalie Ganzhorn Sebagai Ruth Seteinberg
Distributor : Lionstage
Durasi : 108 Menit

Tentang :

                Tiga sekawan memutuskan untuk memanfaatkan malam Halloween sebagai momentum balas dendam. Digawangi oleh Stella, Auggie, dan Chuck. Ketiganya mulai memberikan serangkaian teror ringan yang bikin geng Tommy – anak yang sering mengganggu mereka- kesal bukan kepalang.

                Kejar-kejaran itu menggiring mereka sampai pada sebuah tempat yang dikenal sebagai rumah hantu yang dikenal mengerikan. Hantu perempuan jahat yang semasa hidupnya juga diyakini orang-orang sebagai wanita jahat pula, yang akhirnya mati dalam keadaan terkutuk dan meninggalkan sebuah buku catatan berisi cerita-cerita seram.
                Sialnya, obsesi stella untuk menjadi seorang penulis mambawa kenekatan dalam dirinya untuk ikut serta mengajak sang buku pulang ke rumah. Mungkin sekadar untuk menambah bahan bacaan dan inspirasi.  Dapat ditebak, setelah itu teror mengerikan mulai menimpa satu persatu dari mereka.
                Stella harus bertanggung jawab agar tidak ada lagi korban yang hilang, tapi bagaimana caranya?

Review :
                Apakah kamu pernah membaca rangkaian kisah seram yang tertuang dalam sebuah judul “Creepy Pasta Nightmare Stories”  di platform membaca sejuta umat, Wattpad?
                Disana kamu akan menemukan rangkuman cerita seram yang sudah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia. Selain seram, kisah-kisah yang diposting juga menurut gue emang seru sih. Mau nyata atau enggak, itulah gunanya tulisan. Yang penting menghibur.
                Nah, mungkin buku yang diadaptasi dalam bentuk film ini juga berbentuk demikian. Serupa kumpulan cerita seram untuk bocah ingusan baru bisa baca. Atau malah, Kakak lelakinya yang mencoba membacakan dengan dalih menantang sang adik untuk lebih berani.
                Itulah mengapa, gue merasa kalau rangkaian cerita yang diadaptasi tersebut justru malah gagal seram saat mulai diceritakan dalam layar lebar. Jatuhnya sedikit aneh, gue sama sekali tidak mendapatkan unsur seramnya sama sekali. Selain dari fisual efek imajinasi makhluk liar yang bisa bikin bocah kecil ingusa itu nangis.
                Penceritaannya standar sekali. Seperti kebanyakan horor- friendship yang menjual pertemanan diatas segalanya. Sekelompok sahabat dipertemukan dengan misteri yang kemudian meniadakan mereka. Apa yang terjadi selanjutnya? Tentu mereka yang tersisa harus menyintas dan berusaha memutus rangkaian teror tersebut.
Mari kita sebutkan jenis film begini. Ada IT 1 &2 , GHOOSEBUMP 1 & 2, Strangers Things punya Netflix, dan The Haunted House.
                Tapi yang menarik dari film ini memang adalah presentasi visual efek yang memukau. Gue jadi ingat makhluk-makhluk aneh yang muncul di IT  2 dan lebih dulu gue temui ketimbang yang di film ini. Ciamik, bikin ngeri deh sumpah. Walau tidak menyentuh tahap horor garapan James Wan. ( Yaiyalah, orang genrenya beda)
                Selain itu. Setting enam puluhan juga terwujud secara sempurna. Meskipun agak mirip-mirip nuansa kota Derry di IT yang setting waktunya agak lebih modern.
                Selebihnya. Tidak ada yang spesial. Eh,  Film ini malahan cenderung menggantungkan kisahnya. Bikin tersedak saja deh. 3 / 5 Bintang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Film The Gangster, The Cop, The Devil (2019) ; Adaptasi Kisah Nyata Terbaik

Review Film METAMORPHOSIS (2019) ; Tipu Muslihat Lelembut Khas Korea

Review Film The Villagers (2019) ; Misteri Skandal Besar di Kota Kecil