Drakor Designated Survivor: 60 Days (2019) ; Ketika Dosen Kimia Jadi Presiden Interim
Sutradara : Yong Jong Soon
Penulis Naskah : Kim Tae Hee
Pemeran :
Ji Jin Hee Sebagai Park Moo Jin (Presiden Interim)
Heo Jun Ho Sebagai Han Ju Seong (Sekretaris Utama Gedung Biru)
Kang Hana Sebagai Han Na Kyung (NIS)
Bae Jong Ok Sebagai Yoon Chang Kyung (Partai)
Son Sok Gu Sebagai Cha Young Jin (Staff Utama)
Choi Yoon Young Sebagai Jung Soo Jung (Sekretaris Presiden)
Lee Mo Saeng Sebagai Kim Nam Wook (Penulis Pidato & Staff Pers)
Lee Joon Hyuk Sebagai Oh Young Seok (Menteri)
Ahn Nae Sang Sebagai Kang Sang Goo (Partai)
(Dan lainnya)
Distributor : TVN & NETFLIX
Jumlah Episode : 16 Episode
Tentang :
Park Mu Jin berkecimpung dalam dunia politik karena mendapatkan kehormatan dari Presiden. Berkat prestasi dan kiprahnya dalam pendidikan dan berbagai penelitian. Ia akhirnya diangkat sebagai Menteri Lingkungan.
Pada suatu hari, Mu Jin terlibat dalam negosiasi antar negara yang rumit dan berbahaya. Jika gagal, sangat berbahaya dan berdampak merugikan negara. Tetapi kala berhasil pun, sama berbahayanya bagi lingkungan dan kehidupan alam negaranya. Yang akhirnya, membuat Mu Jin dipecat terhormat dari posisinya sebagai menteri Lingkungan atas keputusannya yang tidak sejalan dengan sang Presiden.
Siapa sangka, sepulangnya dari kewajiban pekerjaan terakhirnya. Sebuah tragedi kemudian terjadi. Gedung Majelis Nasional tempat Presiden dan kabinet-nya melakukan rapat. Runtuh karena mendapat serangan teror.
Apa mau dikata. Menurut pasal ke sekian (Konstitusi) jika Presiden meninggal, sakit, atau berhalangan apapun dalam kegiatan kenegaraan. Maka menteri utama yang paling senior, atau siapapun yang sekiranya hadir dan dapat menggantikan kedudukannya. Akan menggantikan langsung ditunjuk sebagai Presiden. Posisi tersebut disebut sebagai Presiden Interim.
Berhubung, dipecat. Park Mu Jin lantas menjadi satu-satunya menteri yang berhasil menyintas dari tragedi teror bom tersebut. Apakah sang Dosen Kimia yang sangat naif dan tidak berbakat di dunia politik itu akan mampu mengemban tugasnya sebagai kepala negara dengan baik selama 60 hari kedepan?
Review :
Sebuah adaptasi berkelas dari sumber series fenomenal dengan judul yang sama. Menjadi angin segar tersendiri bagi industri drama korea negeri Ginseng itu. Rupanya, drakor tidak hanya tentang slice of life dan cinta pertama yang manis dan mengesankan saja. Tidak pula tentang Industri teknologi, pendidikan, dan kriminal semata.
Drama ini menjadi yang terbaik dalam mengulas politik dan isu-isu Kenegaraan. Tidak hanya berkutat pada perebutan suara, dan kursi di Gedung biru. Melainkan juga hal yang bersinggungan dengan idealisme kepala Negara dan para staff yang bernaung dalam pemerintahan kerja yang sama.
Yang gue suka dari drama ini, adalah tentu saja karakterisasi yang porsinya terasa begitu pas bagi semua tokoh yang muncul dalam drama. Kita selaku penonton meski samar mengetahui kehidupan tokoh diluar pekerjaannya. Tetap dapat memastikan watak setiap dari mereka seperti apa hanya dari kinerja dan cara mereka semua menyelesaikan masalah.
Bagi gue pribadi, ini adalah termasuk drama yang bermain lebih di karakterisasi. Ceritanya tipispun, bisa jadi tereksekusi dengan baik lewat karkater yang ditampilkan secara menonjol atau bahkan muncul disaat yang tepat.
Dua hal yang gue sukai dari drama ini selain karakterisasi. Pertama, rasanya seperti menonton drama horror atau aksi ketika scoring musik yang menunjang suspensi cerita. Ketika setiap tabir konspirasi mulai terbuka. Musiknya berhasil meracik ketegangan menjadi semakin bergemuruh. Terakhir, adalah bagaimana sang sutradara mampu menemukan momentum yang pas untuk teknik slow motion. Sehingga berhasil memberikan kesan dramatis terhadap adegan atau karakter yang sedang muncul. Gue menandai bagian ini, yakni ketika Pak Presiden mulai goyah dan memutuskan hal terbesar dalam hidupnya. Serta ketika Jendral Choi berhasil luluh hatinya oleh Pak Presiden, dia mau masuk ke tempat rapat rahasia pemerintah. Anjir, keren banget masa. Ah ~~Mantaph.
Drama ini, jujur berat sekali untuk menjadi tontonan yang menghibur secara psikis, orang yang pulang dari kantor atau kampus. Tentu akan muntah jika disajikan tontonan semacam ini. Tetapi beda ceritanya kalau misalnya, orang yang udah gaktau mau ngapain. Dan para beban keluarga yang sudah menyerah buat jadi orang berguna. Mereka tentu akan diajak berpetualang dengan berbagai intrik politik dan aksi seru dalam drama.
4,5 / 5 Bintang
Komentar
Posting Komentar