FILM RUN (2020) ; KASIH IBU SEPANJANG MISI

 




Sutradara                               : Aneesh Chaganty

Penulis Naskah                      : Sev Ohanian

Pemeran                                 :

Sarah Paulson Sebagai Diane Sherman

Kiera Allen Chloe Sherman

Pat Healy Sebagai Tom

Sara Sohn Sebagai  Kammy

 

Distributor                             : LIONSTAGE & HULU

Durasi                                                 : 114 MENIT

 

 

Tentang                                  :

 

            Kasih sayang Ibu, sepanjang masa. Tidak akan ada yang menggantikan fakta tersebut. Ketika anaknya nampak begitu rapuh, Sang Ibu akan menjadi tameng baginya untuk menghadapi kerasnya dunia dan kejamnya takdir.

            Tetapi, bagaimana jika dibalik kasih sayang yang tulus dan menghangatkan hati, terdapat ambisi jahat yang siapapun tentu akan dibuat merinding jika mengetahui fakta dibaliknya?  

 

Review                                    :

 

            Memulai cerita dengan drama keluarga yang menghangatkan hati, siapa sangka kalau ternyata film ini sebenarnya adalah thiller psikologi tentang wanita gila yang terjebak dalam fantasi kebahagiaan khas seorang Ibu?

            Premis yang dijual bagus banget padahal. Akhir-akhir ini memang cukup banyak film yang dengan berani mematahkan pepatah suci tentang kasih Ibu sepanjang masa. Alih-alih menjadi Ibu yang sempurna bagi anaknya, dalam beberapa film sosok Ibu (ini) dihadirkan sebagai ancaman yang berbahaya bagi karakter anak.

            Ancaman yang dimaksud, dalam film ini berhasil membuat tegang penonton. Kita dipaksa buat menerka, seperti apa sih sosok Ibu yang satu ini? Apakah kita harus percaya pada prasangka karakter anak? Atau Justru, si anaklah yang terlalu lebay dan kebanyakan halu? Nah, mungkin itu yang ingin dijual oleh film ini. Gue suka banget sama film yang memaksa penontonnya harus berprasangka pada setiap karakter. Lebih seru daripada harus menentukan siapa pelaku, pembunuh, atau siapa dalang-dalang kriminal.

            Sayang sekali, menjelang tabir yang perlahan mulai tersingkap. Ploting film mulai terendus bodoh. Kenapa si anak cewek pas mau kabur dari rumah lebih milih mecahin kaca pake sains ketimbang ambil benda tumpul buat pecahin kacanya? Iya, gue tahu susah karena daya geraknya terbatas. Tapi kan mukul pake tongkat mah gampang ketimbang ribet bawa terminal segala? Terus, apakah Ibunya dengan senang hati ingin menunjukan semua bukti kejahatan yang selama delapan belas tahun terakhir dirinya lakukan? Segaja banget kayaknya ngumpulin artikel dan foto biar jadi bukti Konkrit.

            Meskipun sebenarnya, epilog cerita bikin adem banget. Seolah penulis tahu bahwa dirinya berdosa. Membiarkan kebodohan menyelip diantara ketegangan, pada akhirnya film ini kembali menjadi thiller psikologi yang menguji kesabaran iman dengan begitu menyenangkan. Pada akhirnya film ini mampu menghadirkan  Misi penculikan seorang perempuan (Ibu)  yang agak beda.

3, 5 / 5 Bintang  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Film The Gangster, The Cop, The Devil (2019) ; Adaptasi Kisah Nyata Terbaik

Review Film METAMORPHOSIS (2019) ; Tipu Muslihat Lelembut Khas Korea

Review Film The Villagers (2019) ; Misteri Skandal Besar di Kota Kecil