Yang Manis dan Mengesankan dari Sweet Home (2020)
Sutradara
:
Lee Eung Bok
Penulis
Naskah : Heung So Ri, Kim Hyung
Min, dan Park So Ri
Pemeran :
Song Kang
Sebagai Cha Hyun Su
Lee Jin Wook
Sebagai Pyeon Sang Wook
Lee Si Young
Sebagai Seo Yi Kyung
Lee Do Hyun
Sebagai Lee Eun Hyeok
Kim Nam Hee Sebagai
Jung Jae Heon
Go Min Si
Sebagai Lee Eun Yu
Park Gyu
Young Sebagai Yoon Ji Su
Ko Yoon Jung
Sebagai Park Yu Ri
Kim Kab Soo Sebagai
Ahn Gil Seob
Kim Sang Ho
Sebagai Han Du Sik
Distributor
:
NETFLIX
Jumlah
Episode :
10
Tentang :
Di korea
(antah berantah) tinggal kerumunan orang yang menempati sebuah gedung
apartement kumuh yang tentu saja harga sewanya tidak lebih mahal dari harga
sebuah ponsel keluaran terbaru. Dalam narasinya, diperkenalkan berbagai
karakter dengan latar kehidupan yang berbeda. Mereka, suatu hari terjebak
bersama dalam gedung ditengah serangan para monster yang lahir dari wabah aneh
dan belum diketahui pasti apa penyebab dan dari mana asalnya.
Review :
Kisah tentang bencana, monster, dan
zombie memang sudah sangat lumrah ditampilkan dalam berbagai sajian. Ada yang
keren bin mantul, ada juga yang flop-nya berlebihan. Dan rasanya sangat
mengecewakan ketika salah satu produk tersebut sangat dinanti, eh tetapi pas tayang,
hasilnya ternyata tidak sesuai dengan ekspetasi.
Kali ini
korea selatan diberikan kesempatan oleh Netflix untuk memproduksi series
original megah pertama dalam sejarah mereka. Konon, mengutip dari berbagai
portal berita. Biaya produksi yang dibutuhkan adalah sekira 34 milyar persatu episodenya.
Omo, sangat mencengangkan bukan?
Selain fakta
tersebut, ada hal yang menurut gue terasa begitu manis dan mengesankan dari
series ini.
Ø
Diangkat dari
Webtoon
Kini, sineas sepertinya sangat
mengganderungi produk webtoon yang populer dan fenomenal. Mungkin, alasan
mereka memilih salah satu produk adalah karena premis ceritanya sendiri sudah
menarik. Atau, boleh jadi karena sudah punya tempat di hati masyarakatlah,
sineas mulai peduli untuk menciptakan bentuk live actionnya.
Ø
Menjadi Proyek
Comeback Lee Eung Book Setelah Mr. Sunshine
Lebih
menyoroti kisah-kisah dramatis dan romantis. Siapa sangka bahwa Eung Bok
kamdongnim akan kembali dengan naskah cerita berbau bencana dan aksi?
Ø
CGI menjadi penyedot
utama dana produksi
Bila kita tilik, secara
sinematografi. Series ini tidak terlalu neko-neko dengan menghadirkan adegan
diluar bayangan yang sebelumnya pernah ditampilkan oleh Lee Eung Bok kamdongnim
dalam 24 episode Mr. Sunshine tiga tahun silam. Pun demikian , jajaran aktor
yang terbilang masih pada kisaran aktor kelas B. Jangankan kelas B, dua aktor
diantaranya bahkan masih terbilang baru muncul dua tahun kebelakang.
Fix, biaya produksi memang habis pada
bagian CGI-nya. Dari monster (kekomik-komikan banget) serta ada beberapa gambar
yang menampilkan scene yang tidak mungkin diambil jika tanpa CGI.
Ø
Benang Merah antara
Monster dan Latar belakang Karakter
Ternyata, setiap karakter punya
kepentingan tersendiri. Dan mereka tampil sesuai tempat dan waktu yang tepat.
(Tentu saja ya, soalnya penulis naskah udah pro)
Maksud gue, landasan utama setiap
monster yang ada di sini adalah sama dengan yang pernah gue saksikan di film
IT. Yakni saat monster tersebut muncul, sebenarnya akan lahir sesuai dengan apa
yang orang tersebut takuti, atau galaui. Seperti Hyun Su, Buibu stress bayinya
meninggal, dan lainnya. Refresentasi dari kelemahan masing-masing karakter.
Ø
Series Tentang
Monster, tapi Bikin nangis dan baper
Jujur, sebenarnya series ini agak
lumayan membosankan pada bagian awalnya. Terasa, bagaimana ya. Sebatas
kejar-kejaran dengan monster dan sebagainya. Tetapi, lambat laun menjadi terasa
sangat menjadi candu. Berkat kemisteri antar karakter yang mulai terjalin.
Ditengah kesengsaran, gesekan demi
gesekan antar penghuni aparement pada akhirnya memberikan kesan kekeluargaan
yang kental. Dimana satu sama lain mulai saling membela, menolong, dan
melindungi.
Kebaperan tersebut lantas diberi
bumbu asmara yang dramatis. Antara karakter utama khususnya.
Ø
Sajian pertama dimana
Karakter diciptakan tidak sempurna
Jika di drama korea kebanyakan,
karakter utama seringkali digambarkan dengan amat rupawan dan menarik hati.
Maka dalam series ini, kita tidak akan menemukan kesempurnaan dari setiap
karakter. Bahkan, meski beberapa dari mereka nampak sangat rupawan. Dibalik
itu, kemiskinan, keluarga yang tidak utuh, pendidikan yang buruk, dan kecacatan
nilai hidup lainnya.
Gue mengapresiasi sekali keputusan
menghadirkan karakter ‘enggak banget’ dan latar tempat yang jauh sekali dari
korea selatan yang biasanya hadir di layar kaca.
Tetapi sayangnya. Secara fisik. Para
karakter yang ditampilkan, terlampau kuat untuk ukuran manusia biasa. Oke,
katakanlah karakter Hyun Su yang kebal terhadap kematian karena telah menjelma
menjadi monster terinpeksi spesial. Tapi untuk karakter lain? Misal Yi Kyung
dan Sang Hyeok. Mereka adalah manusia biasa. Yang anehnya selalu saja tidak
pernah pingsan atau cidera bahkan ketika monster protein mencekik. Bahkan
ketika ledakan dan hentakan menerpa fisik keduanya. Kadang agak bingung aja,
mikirnya, yaudah mungkin karena mereka adalah karakter gengster dan pasukan
khusus yang terbiasa melawan cobaan fisik.
Overall,
gue pribadi suka series terbaru netflix ini. Untuk kedua kalinya, sineas korea
berhasil menjaga amanat dan biaya produksi dengan menelurkan karya yang luar
biasa tidak malu-maluin di kancah dunia.
4,
5 / 5 Bintang
Komentar
Posting Komentar