Faedah bunuh diri

 Oleh Sukma Nurrizki


          Di awal tahun, media indonesia sempat di hebohkan dengan beredarnya video aksi bunuh diri live facebook seorang lelaki yang kemudian menjadi viral. Dia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Dilansir dari Detik.com , Alasanya cukup klasik. Hanya karena masalah rumah tangga.
        
       Oh sangat di sayangkan ya, dia selaku kepala keluarga tidak seharusnya bertindak sebagai pemimpin yang pengecut. Itu sih hal pertama  yang terlintas ketika gue pertama kali baca artikelnya.  
     
    Sejak membaca artikel itu. Gue jadi terus kepikiran tentang apa saja yang nantinya akan terjadi di akhirat setelah seorang manusia memutuskan untuk mengakhiri hidup, a.k.a bunuh diri.

Nah, kenapa gue pengin nulis tema ini?. Sederhana sih, karena gue juga pernah pengin bunuh diri. Juga, secara kebetulan gue sering banget nonton drama korea yang plot cerita si tokoh utama tak jarang malah berakhir dengan adegan gantung diri atau lompat dari atas ketinggian. Bahkan yang terbaru, in real life. Oppa kesayangan gue melakukan hal yang sama.
        Lalu apa sih sebenarnya faedah bunuh diri itu?! Apakah dengan bunuh diri, penderitaan yang selama ini kita pikul akan langsung terputus begitu saja? Atau, kita akan mati dan kembali hidup tanpa penderita di kehidupan selanjutnya?

Salah besar. Karena jika mengutip  dari website yang pernah gue baca. Bunuh diri itu tidak di benarkan dalam agama manapun. Dan ketika seseorang memutuskan untuk mengakhir hidupnya, maka tak semerta-merta masalah yang di hadapinya akan ikut berakhir.
Apalagi dalam agama islam. Bunuh diri dengan cara dan alasan apapun, hukumnya tetap haram. Karena itu jelas-jelas menyalahi aturan yang udah Allah tentukan untuk kita. Kita sebagai manusia harus selalu mengingat, bahkan kehidupan yang selama ini kita jalani hanyalah milik Allah. Dan hanya Allah lah yang berhak mengambil semuanya kembali.

     “ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu ; sesungguhnya Allah maha penyayang kepadamu.” ( Q.S An-nisa ayat 29)

     Dari kacamata sosiologis, menurut Emile durkheim dalam karyanya yang berjudul Suicide (1897) mengungkapkan bahwa bunuh diri itu dapat di picu oleh penyebab psikologis, biologis, dan fisika kosmis yang terkadang tidak dapat di jelaskan secara eksakta.

     Kita ambil contoh kasus Vokalis Linkin park   ; Chester Bennington yang tewas gantung diri di kediamannya pada kamis ( 20/ 7/ 17) dengan cara gantung diri. Dan vokalis utama Boyband korea Shinee ; Kim Jong Hyun yang tewas bunuh diri dengan cara menghisap gas karbon monoksida yang berasal dari arang penghangat ruangan pada Senin ( 18/ 12/ 17). Keduanya sama-sama bunuh diri karena faktor depresi.


      Gue akan lebih fokus pada kasus Jonghyun oppa. Sumpah, demi apapun. Pertama kali gue baca Breaking news yang mengulas tentang kepergian mendadak Jonghyun, rasanya sangat mengejutkan. Bahkan gue sempat berpendapat bahwa itu hanya berita hoax semata. Karena dewasa ini memang sangat banyak berita bohong berseliweran dengan berbagai akses link yang justru tak bisa di pertanggung jawabkan.




   Pertama. Gue hanya ikut bersedih atas duka yang menimpa Shawol ( Fandom resmi Shinee) beserta seluruh keluarga dan jajaran SM Entertaiment selaku agensi yang menaunginya. Kepergian Jonghyun meninggakan perasaan sedih yang mendalam, bahkan lebih dari itu. Gue merasa sedang bermimpi buruk. Sejenis mimpi yang siapapun pasti tidak ingin mengalaminya.


Tapi apa mau di kata. Setelah artikel pertama muncul, artikel demi artikel tentang kronologis kematian Jonghyun terus di rilis seiring dengan perkembangan yang media korea keluarkan. Dan di artikel terakhir, terungkap bahwa faktanya Jonghyun tewas bukan lantaran kecelakaan melainkan karena ternyata dia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya karena depresi berat.


So i’m a little disappoited with oppa’s decision. Dengan tidak mengurangi rasa hormat gue, gue sedikit menyayangkan terhadap keputusannya yang berakhir menyakiti hati fans dan keluarga itu.
  Gue tidak menyalahkan siapapun sih sebenarnya. Hanya saja, dari sekian banyak orang yang ada di samping Jonghyun. Apakah tidak ada satupun yang bisa dia percayai untuk di jadikan sebagai teman berbincang atas segala kemelut hidupnya?. Ternyata Jawabannya ada. Tapi itu tidak bisa menepis fakta bahwa Jonghyun sudah tidak bisa mengalahkan rasa depresinya. 
  Tapi memang sih ya, di muka bumi ini ada tipe orang yang tidak bisa mengungkapkan perasaannya dengan baik. Bahkan untuk kasus sekelas Jonghyun, ketika depresinya semakin parah. Dia masih enggan berbagi dengan siapapun, hanya menyalurkan perasaannya lewat “pesan” di dalam pesan, juga kode misterius dalam setiap postingannya di media social. 





  Atau lebih tepatnya, kemungkinan besar Mendiang Jonghyun tidak tahu kepada siapa harus berkeluh kesah. Dan ketika dia mencoba berkonsultasi pada seorang psikiater, yang dia dapatkan hanya diagnosa-diagnosa payah sang psikiater. 

Oke, kita lupakan tentang alasan Mendiang melakukan bunuh diri. Mari merenung tentang pelajaran yang dapat di ambil dari kasus di atas. 


1. Belajar percaya pada orang lain

      Ketika kita sudah mampu percaya pada orang lain, maka segala masalah yang kita alami akan senang hati kita bagi bersama dengan orang tersebut. Minimal, setelah membagi keresahan yang selama ini kita pendam maka perasaan lega akan muncul.
     Perasaan bahwa di dunia ini masih ada yang menyayangi kita akan terbit seiring dengan percakapan kita dengan orang yang kita percaya berjalan dengan lancar dan menghasilkan solusi-solusi yang akan membawa kita pada penyelesaian masalah.


2. Mari belajar mendengarkan orang lain

    Dengan mendengarkan orang lain, meskipun pada dasarnya kita tidak suka dengan apa yang sedang dia bicarakan. Atau kita malas harus menyimak keluh kesah orang lain yang bahkan bukan urusan kita.

Sesungguhnya, ketika kita bisa melakukan semua itu. Niscaya kita akan menjadi malaikat penyelamat bagi orang yang sedang kehilangan jiwa-jiwa mereka.

3. Berhenti menghujat dan berkomentar jahat
        
   Seiring dengan kemajuan teknologi. Sekarang semua orang sudah bisa mengakses media social dengan sangat mudah. Dan itu membuat orang bisa berkomentar dengan seenaknya. Tidak peduli bahwa hal itu akan berdampak mengerikan pada penerima komentar.
         
         Kalian jangan berpikir kalau hujatan yang kalian layangkan hanya via kalimat  di media social sama sekali takan berdampak apa-apa pada korbannya. Sama seperti praktik bully secara langsung. Korban akan mengalami depresi.
                   
         Bahkan dalam kasus mendiang Jonghyun, pesan-pesan terakhirnya sebelum tewas mengatakan bahwa dia  tidak bisa menjalani kehidupannya sendiri sesuai dengan apa yang dia inginkan. Sebagai contoh sederhana, lagu bagus yang sudah susah payah jonghyun ciptakan nyatanya tetap mendapat kritikan, komentar buruk, dan hujatan. Oh my god, berhenti menjadi orang-orang bodoh.
              

            Baiklah, jika tidak bisa menghargai karya orang lain. Maka minimal berhentilah berkomentar buruk atas apa yang orang lain lakukan terhadap hidupnya.

  Karena sesuatu yang biasa saja menurut kita, belum tentu biasa saja juga untuk si korban.
Mengomentari kepergian Mendiang, gue sebenarnya tidak terlalu peduli pada alasan pribadi Jonghyun. Karena itu hak dia, mau bagaimana pun yang namanya orang sudah nggak mau berjuang untuk hidup tidak akan sembuh dengan cepat. Hanya masalah waktu saja dia akan meledak layaknya bom waktu.


Yang ingin gue komentari disini, Jonghyun dan Chester Benington itu public figure. Bahkan tidak menuntut kemungkinan bahwa mereka berdua merupakan panutan untuk penggemarnya masing-masing. 

      Akan sangat menjadi masalah jika fans yang notabenenya sangat menyukai mereka dengan segenap hati, kini merasa benar-benar hancur dan berpikir bahwa kehidupan dia ikut berakhir ketika hidup idolanya berakhir.



Untuk kasus Jonghyun, di laporkan sudah ada lima kasus bunuh diri dari fans Jonghyun sebagai salah satu bentuk kekecewaan dan perasaan sedih yang mendalam. Karena ternyata, menurut sebuah penelitian. Tindakan bunuh diri itu bisa menular.
Tapi untung masih selamat



*Maaf nama akun tercrop, dan
gue lupa apa namanya

Sangat di sayangkan memang. Jangankan para Shawol. Gue aja yang nggak pernah mengikuti perjalanan Shinee selama ini pun merasa sedikit kehilangan. Sepanjang malam gue malamun, meskipun rasa kantuk kian berat merundung pelupuk mata. Nyatanya pikiran-pikiran tentang kenapa Jonghyun bisa sampai berani memutuskan untuk bunuh diri benar-benar menggantung dalam benak.

   Satu lagi, yang gue tidak percayai dari dua kasus itu . Mereka berdua adalah sosok idol yang tidak pernah terlihat resah, sedih, galau.  Bahkan dalam variety terakhir yang di bintangi Shinee ( JBTC Knowing Brother) Jonghyun cenderung terlihat ceria setiap saat.  Dia tampak rupawan dengan senyuman itu, seperti orang normal dan baik-baik saja. Jadi gue tidak percaya kalau ternyata dia sedang mengidap depresi parah. Tapi siapa sangka di balik senyumannya ternyata dia menyimpan luka teramat dalam?

Oppa. Kenapa kau menyembunyikan itu semua seorang diri? Why?



Apalagi Jonghyun. Dalam pesan terakhirnya. Dia mengatakan sesuatu yang berbau keputusasaan terhadap kehidupan yang sudah enggan dia jalani. Bahkan, sudah sejak lama dia memposting gejala-gejala depresinya dalam bentuk pesan tersembunyi. Andai saja, andai jika dia mau sedikit terbuka. Maka mungkin, perasaan dan pikirannya yang gamang itu takan  membawanya ke jurang kematian seperti ini.


Sc : @Ksense (Line) Fortal  berita korea. 

       

   Tapi. Nasi sudah menjadi bubur. Apa mau di kata. Ini memang sudah takdir Jonghyun. Kita tidak bisa mengembalikan Jonghyun. Mari kita hargai  saja keputusannya.

   Apa yang di rasakan Jonghyun. Sebenarnya berawal dari sesuatu yang sederhana. Dia hanya tidak percaya diri pada bakat dan kemampuannya saja. Berhubung dia adalah orang yang baik dan perfeksionis.

 Membuatnya tidak ingin mengecewakan penggemar, dan berakhir merasa tidak puas dengan penampilannya. Padahal dia bernaung di agensi besar yang memberikan perhatian lebih kepadanya.


    Tapi mungkin karena itu pula dia menjadi sering tertekan. Di tambah masalah eksternal, dan sifatnya yang kurang terbuka. Dia tampak lebih memilih memendam dan menyembunyikan semua luka seorang diri.


   Maka menurutnya, "Dari pada setiap bangun pagi mendesah berat. Lebih baik sekalian mengakhiri nafas".


Dapat di simpulkan bahwa, Jonghyun mengalami krisis percaya diri jika memang dia sampai menganggap dirinya nggak berbakat lagi. Padahal kalau Jonghyun tahu bahwa di belahan bumi ini banyak sekali orang tidak seberuntung dia yang di anugerahi bakat, juga segala hal yang di milikinya. Gue rasa dia akan lebih menghargai hidupnya.
       

       Ohya. Ada cerita menarik  sekaligus bikin naik darah di balik kejadian kali ini. Gue akan membahas tentang betapa mengkhawatirkannya moral anak bangsa jaman now. Jadi begini, ada sebuah akun meme yang dalam satu postingannya menjadikan kematian Jonghyun sebagai lelucon.
       Si admin bahkan berani mempertanyakan dimana letak humanity seorang kpopers yang cenderung lebih sedih artis kesukaannya meninggal dibandingkan sedih karena kisah pilu Warga palestine.



        God. Ingin rasanya berkata kasar. Hey ! Mas coba bersihin dulu otaknya gih. Apa iya nggak ada perumpamaan lain buat ngebandingin humanity seseorang?. Ya maksud gue, mikir gitu loh. Sadar gak sih kalo lo itu udah menyinggung pihak-pihak yang sensitif sekali?.
       

 Terlepas dari misalnya peduli atau tidak kpopers pada derita palestine, tapi please. Kami nggak bego. Kami juga punya hati. Kami tidak menutup mata tentang palestine. Kami sebagai saudara seagama ikut sedih.
          

       Oke. Katakanlah bahwa kpopers mengakui pernyataan tersebut. Katakan bahwa apa yang si  admin katakan benar adanya. Tapi apakah wajar ketika seseorang menghina orang lain tepat di saat hari kematiannya?
       

    Itu begonya kebangetan. 😭😭😭 Itu menyalahi norma agama. Dalam islam gak boleh kaya gitu. Mungkin inilah efek media sosial yang kian pesat sekaligus makin mengerikan.

Kecuali yang postingan tentang dahsyat, program musik yang faedahnya masih menjadi misteri. Disana masih ada  di sinyalir mengandung unsur pure ketidaksengajaan dan repleks. Meskipun masih tetap di sayangkan tentang ketidakprofesionalan Den*** dan host wanita sebagai pembawa acara. 

    Postingan akun tersebut tentu saja mengundang amarah netizen khususnya pecinta kpop. Bahkan orang-orang nonkpop ikut setuju bahwa apa yang di posting akun tersebut sudah menyalahi kaidah.


               Lagi pula si admin tidak berhak berkata gitu, semuanya hanya masalah selera. Kami hanya menyukai genre kpop, dan yang menjadi masalah. Seringkali kpop di pandang sebagai budaya perusak anak bangsa, alay, atau apalah. Padahal, kata pak dosen di bawah ini juga... 
Pak @madeandi 
       


  
     Terakhir. Gue tidak paham kenapa bisa     semenyakitkan ini. Gue juga tidak paham tentang semua yang terjadi pada Jonghyun hingga dia memutuskan pergi. Namun, gue rasa setiap orang punya batasan.

   Dan mungkin sampai disinilah batas kemampuan seorang Kim Jong Hyun. Dalam agama gue, apa yang Jonghyun lakukan adalah hal yang keliru. Dan entah kemana akhirnya dia akan berlabuh. Tapi yang jelas. Terimakasih oppa atas kerja kerasmu selama ini. #RIPJonghyun

      Bagi gue kasus ini adalah titik balik gue sebagai penggemar kpop. Ini adalah hal termenyakitkan selama gue menggemari mereka. Rasanya lebih sakit dari berbagai cobaan perkpopan yang sudah-sudah. Maka, mulai saat ini gue memutuskan untuk mengakhiri.... 

    Mengakhiri untuk over menyukai Industri kpop beserta oppa yang begitu layak di cintai. Gue hanya akan peduli pada karya mereka, tidak orangnya. 

         Dan untukmu yang merasa punya kesamaan dengan Jonghyun. Atau yang merasa  bahwa menyusulnya akan menjadi pilihan terbaik. Maka percayalah, bunuh diri bukan pilihan. Yakinilah bahwa hidupmu adalah sesuatu yang paling berharga. Kamu dan hidupmu, berharga ! Karena sesungguhnya, bunuh diri itu bukan jalan terbaik dan sama sekali nggak  berfaedah.



(FYI :  Jonghyun sudah sejak lama berencana bunuh diri. Terlihat dari postingan media social berupa pesan misterius, tato black dog yang merupakan simbol bunuh diri, surat wasiat tentang organnya yang harus di donorkan, instastory curahan perasaannya dengan mengatakan kata kata perpisahan yang ternyata untuk selamanya, dan video terakhir saat dia konser yang menatap lamat sambil berkaca-kaca ke arah fans.) 

Ohya. Untuk teman sesama fangirl. Jangan lupa ya, kalau oppa kita juga manusia.  Punya rasa dan hati. Apa yang mereka miliki tentunya terbatas. Jangan sampai peristiwa yang menimpa shawol kembali terulang.🤗🤗🤗


Terimakasih sudah berkunjung dan membaca opini gue. Bye 😊😊😊

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Film The Gangster, The Cop, The Devil (2019) ; Adaptasi Kisah Nyata Terbaik

Review Film The Villagers (2019) ; Misteri Skandal Besar di Kota Kecil

Review Film 7 Alasan Mengapa The Handmaiden (2018) Begitu Memesona