Review Film Jungle ( 2017)

                                             

Cast :
Daniel Radcleffe Sebagai Yossi Ghinberg
Thomas Kretschmann Sebaga Karl
Alex Russell Sebagai kevin
Joel Jackson sebagai Marcus

Genre : Action, Adventure, drama.
Sutradara : Greg Mclean
Sinematografi : Stefan Duscio
Penulis naskah : Yossi Ghinberg

            Film dokementer produksi Babber Films dan kawan-kawan ini akan menceritakan pengalaman tiga sahabat saat bertualang ke  hutan belantara di Bolivia, demi mengunjungi tempat yang di yakini sebagai rumah suku Indian.

      Namun, alih-alih bertemu dengan suka indian, mereka malah di hadapkan dengan fakta bahwa hukum alam itu ternyata lebih mengerikan dari apapun.

Sehebat apakah perjalanan mereka? Bisakah mereka berhasil sampai di tempat tersebut, atau justru mereka malah harus menyerahkan asa dan harapan yang tersisa?
          
     Jujur ya, gue sangat menyukai genre film yang mengulas tentang petualangan. Baik petualangan secara pure , yakni menjelajahi dunia maupun “petualangan” fantasi .
            
        Dan demi menonton film dokumentasi produksi negara Rusia ini, gue merasa seakan hasrat “ingin menjelajahi dunia” itu bisa terpenuhi berkat Akting jajaran aktor yang seolah mewakili gue untuk melakukan perjalanan mengagumkan tersebut.
            
           Film ini penuh akan pelajaran hidup. Itu sih yang gue dapat ambil sejauh durasi berjalan. Gue merasa bahwa film yang di angkat berdasarkan kisah nyata yang di alami langsung oleh Yossi Ghinberg pada tahun 1981 ini, menjadi bukti nyata bahwa kehidupan yang kita jalani memang sebuah misteri.
           

             Misteri yang bahkan kita sendiri tidak dapat  menebak atau mencoba memecahkannya. Misalnya ketika kita merasa sudah sangat yakin pada suatu pilihan, belum tentu apa yang kita pilih tersebut hasilnya memang benar.

                    Juga, di saat kita tengah berada di ambang keputusasaan. Tanpa di duga bisa saja satu persatu keajaiban itu datang menghampiri untuk kembali menyanggah harapan dan asa yang sempat patah. Dan, satu hal paling penting yang akhirnya gue sadari setelah menonton film ini adalah ternyata menjalin sebuah persahabatan itu nyatanya sama sekali tidak mudah.



1.       Cerita yang di sampaikan dalam film ini merupakan pengalaman nyata penulis sekaligus tokoh utama, yakni Yossi Ghinberg. 

                 Dimana tahun 1981 dia bertemu dengan teman sesama penjelajah (Marcus) dan seorang fotografer alam ( Kevin) untuk pertama kali di sebuah negara yang eksotis dengan beragam budaya sangat menarik. Hanya itu saja, kemudian di ceritaka bahwa mereka akhirnya berencana untuk memulai petualangan baru bersama-sama, di pandu oleh turis asing lainnya.  Udah, sebatas itu. Klasik banget, tapi entah kenapa film ini menurut gue sangat menyenangkan untuk di tonton.
Pertama kali mereka bertemu 

2.   Sinematografi. Stefan Duscio, selaku orang yang bertanggung jawab atas pengambilan gambar gue rasa sih sangat berhasil ketika dia akhirnya bisa menyajikan teknik yang begitu keren. Banyak hasil gambar yang dia ambil memberi kesan dramatis dan mendadak menyentuh sisi sentimental gue.




3.   Alur yang di tampilkan memang sedikit membosankan. Tapi itu sangat sepadan dengan feedback yang gue dapat selama menyimak durasi yang panjang. Juga berhubung konsep flashback di kemas dengan cara mengulas potongan memori ketika sedang pingsan, jadinya nggak terlalu redup ya. Unik aja gitu,  seolah ada perasaan seperti sedang mengamati  seseorang menceritakan (curhat) secara langsung.

4.     Gue sedikit menyayangkan durasi film yang terlalu panjang. Meskipun film ini bagus, tapi lumayan jenuh juga sih  kalau harus di paksa menonton secara utuh setiap adegan satu film penuh.

5.      Kalau untuk film dokumenter. Gue selalu suka endingnya. Karena itu semua memberikan kejutan yang begitu  menohok.

6.     Gue sangat mengapresiasi kemajuan akting Daniel yang semakin kesini rasanya kian bagus ya. Akhirnya dia benar-benar mampu melepaskan imej Harry potternya. Hehehe
Daniel rela kehilangan tubuhnya yang kekar


7.      Gue nih, pas lihat wajah karakter Karl, kok berasa kenal gitu. Eh ternyata dia adalah pemeran jurnalis di film korea A taxi driver.
Yang udah nonton A taxi driver pasti kenal sama om om ini




8.   Kedua aktor tersebut sama-sama comeback dengan 2 film dalam satu tahun. Dan yang lucu adalah, mas Daniel untuk kedua film terbarunya tersebut, setuju  memerankan karakter yang ceritanya terdampar di hutan. Haha (Emang lucu ya?)


9. Gue rasa Daniel, Joel, dan Alex berhasil membangun kemistri yang kuat untuk memerankan tiga sahabat. Good job ! 







10.  Entahlah, mungkin karena selera film yang gue sukai emang tipe-tipe film dokumenter kaya begini. Jadi gue suka banget sama film ini, terlepas dari ada beberapa adegan mengerikan yang memberi efek traumatis bahkan setelah dua hari selesai menonton filmnya. (3,5 / 5 Bintang)


Bonus : 



Daniel Bersama Yossi Ghinberg yang asli 

Catatan : Semua gambar yang gue pake bersumber dari Google. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Film The Gangster, The Cop, The Devil (2019) ; Adaptasi Kisah Nyata Terbaik

Review Film The Villagers (2019) ; Misteri Skandal Besar di Kota Kecil

Review Film 7 Alasan Mengapa The Handmaiden (2018) Begitu Memesona