Review Film MILLY & MAMET ( INI BUKAN CINTA & RANGGA) [2018] ; Mari Menutup Akhir Tahun , Dengan Film Yang Berkualitas
Sutradara : Ernest Prakasa
Penulis Naskah : Ernest Prakasa
& Meira Anastasia
Distributor : PT. Kharisma
Starvision Plus Miles Film
Tanggal Rilis : 20 Desember 2018
Pemeran :
Dennis Adhiswara Sebagai Mamet |
Julie Estelle Sebagai Alexandra |
Roy Marten Sebagai Pak Sony |
Yoshi Sudarso Sebagai James |
Sissy Priscillia Sebagai Milly |
Keluarga besar komika Sebagai
cameo.
Tentang :
Spin off dari semesta Ada Apa Dengan Cinta ini akan
mengisahkan kehidupan salah satu anggota geng-nya Cinta, yakni Milly.
Diceritakan bahwa usai percintaan Milly kandas dengan sang pacar, ia lalu
bertemu dan terlibat hubungan romansa dengan Mamet. Selanjutnya mereka menikah,
dan dalam film MILLY & MAMET ( INI BUKAN CINTA & RANGGA) tersebut
kehidupan rumah tangga keduanya mulai dikisahkan.
Review :
NGOMENTARIN POSTER
Yang pertama kali orang lihat
dari sebuah film adalah posternya. Seberapa meyakinkan, menarik, dan
berpotensinya ia mengibur calon penonton. Dan sejak perilisan pertamanya, untuk
kemudian bertengger bersama dengan film pesaing lain. Poster film ini mampu
tampil beda dan menjadi yang paling menonjol. Desain sederhana, namun tidak
norak, dan kentara sangat ‘kekinian’ .
ALUR CERITA SEDERHANA,
TAPI MENGENA
Paruh pertama berjalan
sebagaimana sebuah film memulai ceritanya. Mengenalkan satu persatu karakter.
Posisi Milly dalam semesta AADC bagaimana, seperti apa proses pertemuannya dengan Mamet hingga berakhir
membangun bahtera rumah tangga, dan kemudian mulai membahas rutinitas Mamet
sebagai bos dari perusahaan yang dikelola mertuanya.
Menginjak paruh kedua, konflik
mulai hadir ketika pada akhirnya penonton mengetahui bahwa hubungan Mamet
dengan sang mertua ternyata kurang akur. Mamet selalu serba salah saat
berhadapan dengan papanya. Dari sini, kita akan mulai menahan nafas. Gue
sih, secara personal begitu. Ya, lebih ke kaget karena akting murka-nya om Roy marten DEMI APA keren banget.
Barulah, memasuki paruh
terakhir. Film ini membuktikan bahwa dirinya bukan sekadar film komedi penebar
gelak tawa semata. Dia hadir sebagai paket lengkap sajian berkualias bagi
keluarga. Selain adegan komedi yang mendominasi, dibeberapa bagian juga gue
sempat menitikan air mata kala menyaksikan adegan Milly dan Mamet terlibat
perdebatan sengit yang dibungkus begitu emosional dan sama sekali nggak lebay.
Seolah tak cukup sampai disana, hubungan
antara Milly dan sang papa yang merenggang juga cukup menambah sisi
dramatisnya. Dan masih banyak persoalan lain yang menguji hubungan rumah tangga
keduanya.
MENYOAL
JAJARAN CAST
Jangan tanya bagaimana kualitas
akting para pemerannya. Dennis dan Sissy sebagai penopang film, berhasil
menghadirkan performa terbaik mereka. Walau Dennis tertinggal satu tingkat dari
lawan mainnya. Ia bermain aman dan berdiri digaris standart. Sedangkan
Sissy, kakak kandung milea itu sudah
jelas punya kualitas akting yang mumpuni. Terlihat dari bagaimana adegan
menangisnya yang alami, sukses membuat penonton secara tak sadar ikut terisak.
Ohya, tak jauh dari Cinta dan Rangga. Kemistri keduanya juga dapet banget, dan
itupun bertahan dari awal sampai akhir durasi.
Kehadiran Julie dan Yoshi
sebagai second couple juga cukup menarik perhatian, bahkan gue merasa
bahwa dengan kemampuan akting mereka yang boleh juga itu keduanya sudah
layak kok mengisi posisi tokoh utama dalam sebuah film.
Isyana Sarasvati dan Roy Marten,
menjadi karakter paling berkesan dalam hati gue. Gue sama sekali tidak
menyangka kalau ternyata Isyana bisa berakting dengan baik dan melampaui
ekspektasi. Selain itu, gue yang awalnya tidak percaya pada pernyataan Mamah
gue tentang kualitas akting Roy marten, kini mengangguk setuju bahwa om
terbukti sudah punya banyak pengalaman dalam berlakon.
Seperti biasa, koh ernest
memboyong serta para komika untuk ikut bermain dalam filmnya. Dan seperti yang
sudah-sudah, mereka selalu berhasil memanaskan suasana dengan joke yang
mengocok perut.
PROJECT
KEMBALINYA SUTRADARA ERNEST PRAKASA
Di lansir dari beberapa media,
koh ernest mengaku bangga ketika dipercaya untuk menduduki kursi sutradara.
Karena jelas, bertanggung jawab atas spin off kisah fenomenal AADC bukanlah hal
mudah. Koh harus harus menanggung beban itu demi memenuhi harapan para
penggemar dan tidak berakhir mengecewakan.
Untungnya. Koh ernest berhasil mengembalikan kepercayaan
dan kekaguman gue setelah sempat dikecewakan oleh Susah Sinyal. Gue mulai
kembali merasa bahwa ia adalah Ernest prakasa yang sama dengan yang menggarap
Cek Toko Sebelah. Jiwanya kembali bersama dengan Milly dan Mamet. Pokoknya,
Ernest banget lah.
NAMA SANG
ISTRI, MENDAMPINGI
Ketika layar mulai menghitam,
dan menampilkan rentetan nama yang ikut terlibat dalam produksi film. Kita akan
membaca secara jelas seorang wanita bernama Meira Anastasia, yang tak lain
merupakan istri dari sang sutradara. Bersama suaminya, mamak sudah bekerja
keras menulis skenario terbaik hingga kemudian berhasil menciptakan film
bergenre komedi romantis terbaik pula.
Rating :
Nah, sehabis menonton film ini.
Saat keluar dari Bioskop, kala mantan penonton yang lain sibuk mengulas
adegan-adegan lucu sembari menyusuri lorong-lorong menuju pintu keluar. Gue
justru tercenung memikirkan hal lain. Meskipun, dari segi cerita gue lebih suka
Cek Toko Sebelah.
Tapi disini gue suka banget sinematografinya,
tidak monoton dan kadang inovatif. Dalam beberapa kesempatan, kamera juga
berhasil menampilkan ruangan kantor james yang mewah dan elegan, atau beberapa
ruangan penuh warna rumah Milly dan Mamet sebagai pemanis layar.
Selain itu, ada dua hal tentang hidup ini yang dapat gue
simpulkan lewat beberapa dialognya. Pertama, jangan berkutat dalam kondisi
dilematis kala memutuskan sesuatu. Coba aja, kan kita nggak tahu ( Lupa
dialognya gimana, tapi intinya begitu deh). Kedua, bersama keyakinan dan
passion. Yakinlah bahwa kita akan tetap sukses meraih impian, walau jalan yang
ditempuh bukan yang kita dambakan.
Terakhir, ost dan musik dalam film ini jauh lebih bersahabat ketimbang Cek Toko Sebelah yang di beberapa bagian terdengar sangat jorjoran dan memekakan telinga. Sepanjang durasi, kita akan ditemani oleh suara manis Isyana, atau Jaz.
4,5 / 5 Bintang.
Komentar
Posting Komentar