Review Film The Possesion ( 2012) ; Perpaduan Serasi Antara Genre Horror dan Family
Sutradara : Ole
Bornedal
Penulis
Naskah : Juliet Snowden dan Stiles White
Distributed :
Lonsgate
Pemeran : ( Dikutip
dari Wikipedia, karena penulis sedang malas mengetik)
·
Jeffrey Dean Morgan as
Clyde Brenek
·
Kyra Sedgwick as
Stephanie Brenek
·
Madison
Davenport as Hannah Brenek
·
Natasha Calis as
Emily "Em" Brenek
·
Grant Show as
Brett
·
Matisyahu as
Tzadok Shapir
·
Jay Brazeau as
Professor McMannis
Durasi : 92
Menit.
Sinopsis
Singkat.
Possesion mengangkat kisah nyata
yang dialami sebuah keluarga selama dua puluh sembilan hari berturut-turut.
Bermula ketika seorang anak perempuan menemukan kotak misterius terkutuk dalam
satu momentum jamuan resmi. Entah kenapa, Em jatuh cinta pada benda yang
notabenenya tidak akan menarik untuk anak perempuan seusianya. Lalu sang ayah
membelikannya sebagai hadiah, dan sejak itulah sikap dan tingkah laku Em mulai
berubah seratus depalan puluh derajat. Dari yang awalnya gadis kecil manis
menggemaskan, menjadi sosok gadis kasar, dingin dan depresif.
Tak lama kemudian, Ayahnya baru
mengetahui bahwa kotak tersebut ternyata terkutuk dan mengandung sesuatu yang
dapat membahayakan nyawa putri kesayangannya. Hingga ketika Em berada di titik
paling berbahaya, sang Ayah mulai menyusun rencana demi menyelamatkan nyawa Em
dari sosok jahat yang berdiam diri di dalam tubuh gadis kecil itu.
Review.
Mungkin sebagaian dari kalian
sudah lebih dulu menonton film yang akan gue ulas sesaat lagi ini. Ya, film
lama tersebut sudah rilis sekira lima tahun yang lalu dengan sambutan positif
baik dari penonton maupun kritikus film. Meskipun tidak mendapat rating tinggi
dari IMDb.
Gue sendiri awalnya kehabisan
ide, sejak keranjingan genre horror berkat seri Conjuring Univers-nya James
Wan. Tidak ada lagi horror serupa yang bisa memberikan perasaan puas kala
menonton film bergenre tersebut. Lalu, ketika gue mencari rekomendasi film
horror terbaik. Yang keluar di halaman pertamanya selalu tentang The Shining,
Sadako, Hantu anak kecil dengan potongan rambut mangkuk berbaju mirip tuyul,
dan tentu saja Conjuring Univers.
Hingga poin terakhir, barulah muncul Posession
sebagai kandidat terakhir rekomendasi.
Sebagai film lama. Tentu
kualitas Possesion ini jauh berbeda dengan horror-horror yang tayang dua tahun
terakhir. Terlihat dari efek CGI yang
masih ngambang-ngambang seperti dalam seri Harry Potter, sinematografi yang
standart, dan adegan aksi ala-ala film dua ribuan.
Namun, yang gue suka dari film
ini adalah bagaimana cara sutradara berkolaborasi dengan penulis naskah untuk
menampilkan perpaduan pas antara horror dengan drama keluarga.
Dimulai dengan adegan yang
menjelaskan bahwa awalnya keluarga itu memang di ambang perpisahan karena kedua
orang tua Em dan Hannah akan segera bercerai. Setiap berapa minggu sekali, Ibunya
menyerahkan kedua putri untuk tinggal sementara dengan sang Ayah. Pada bagian
itu, penonton akan disajikan bagaimana perbedaaan yang kontras saat dua gadis
itu sedang tinggal bersama Ayah atau
Ibunya.
Kemudian, memasuki sesi
horror-nya. Teror pertama, mulai terjadi. Em perlahan sudah terjerat kutukan
kotak misterius itu. Ia jadi sering marah-marah bila ada orang yang menyentuh
kotak tersebut. Cara makannya yang jadi aneh, cara berbicara pada Ayahnya jadi
kasar dan tidak sopan. Hingga pada bagian lebih serius, rumah yang mereka
tempati mulai didatangi ratusan ngengat yang memenuhi kamar Em.
Paruh kedua film, sang Ayah
bepergian mencari pertolongan karena hanya dirinyalah sendiri yang memahami
situasi yang menimpa anak perempuan kesayangannya tersebut. Sentuhan-sentuhan
dramatis tentang konflik antar anggota keluarga yang memanas, ternyata cukup
menjadi bumbu yang menambah cita rasa film.
Sebagai klimaks, pada bagian
paruh terakhir. Perjuangan Ayahnya menyelamatkan Em dengan cara Exorcime
beserta ahlinya, membuat gue cukup terenyuh. Adegan-adegan itu lumayan
mengangatkan hati. Membuat film ini bukan sekadar film horror semata, juga sisi
dramatisnya mengena.
3 / 5
Bintang.
Komentar
Posting Komentar