Ya Tuhan, Sisakan Satu Bang Dika Untukku
Ini bukan tentang fisik
lagi. Bahkan menurutku, bentukan bang Dika masih kalah ganteng dari para cowok
ganteng dan kerennya. Dia itu urakan, kerjaannya kalau enggak pake kaos oblong,
ya kemeje flanel.Tapi ih, percaya deh. Enggak ada cowok yang lebih ganteng
ketimbang pas lagi dalam balutan penampilan kasual kayak begitu. Apalagi
motornya yang juga gitu, makin menambah pesona maskulinnya.
Bang Dika itu adalah sebentuk karakter paling hidup
dalam rekam jejak produk sineas Indonesia. Dia terasa begitu hidup baik dalam
benak maupun hati penontonnya. Hingga kemudian gue mayakini bahwa dia
benar-benar ada di dunia ini.
Masalahnya, dimana bang Dika berada?
Apakah dia hidup bersinggungan dengan kehidupanku
disini? Dimana bang Dika-bang Dika yang sejenis? Aku butuh satu, please ! Dia
sangat pengertian, tak pernah merasa terbebani dengan penampilan pasangannya.
Yang dia pentingi hanya bagaimana caranya merasa nyaman sekaligus dibutuhkan
dalam waktu bersamaan.
Aku ingin suamiku kelak seperti bang Dika. Yang hormat
dan bersikap santai pada Ibunya walau sudah kepala tiga. Yang mementingkan
Ibunya diatas segala kepentingan hidupnya.
Aku ingin suamiku kelak tidak berusaha mendominasi
perdebatan. Dia yang sangat menghargai pasangannya, yang terus berusaha
memahami walau sulit. Dan kemudian melakukan hal-hak manis untuk meminta
maafku. Meskipun sebenarnya, akulah yang salah pada bagian ini.
Aku ingin
diboncengin bang Dika yang sepanjang perjalanan sesekali ngelus-elus dengkulku
dengan lembut dan penuh makna. Thats was really sweet.
Jika kutemukan satu bang
Dika, akan kubuat dia menjadi milikku. Sehari saja.
Komentar
Posting Komentar