Mengulas Drama China Go Ahead (2020) ; Kisah Cinta Satu Akta
Sutradara : Ding
Zhi Guang
Penulis Naskah : Wang
Xiang Chen
Pemeran :
Seven Tang Sebagai Li Jian
Jian
Song Wei Long Sebagai Li Xiao
Steven Zhang Sebagai He
Zique
Distributor : WETV
Jumlah Episode : 40 Episode ( 40 Menit/ Episode )
Tentang :
Kehidupan rumah tangga memang
enggak mudah, ya. Pernikahan bukan Cuma tentang dua insan yang bersama dalam
satu atap atas dasar rasa cinta semata. Tetapi lebih dari itu, pernikahan
adalah seni tentang bagaimana sepasang kekasih saling bertahan bahkan di saat
paling terpuruk pelayaran mereka.
Tahun akhir delapan puluhan, Xiao Jian kedatangan
tetangga baru. Yang ternyata di masa depan malah menjadi calon abang kandung,
dan abang ‘yang lain’ tanpa pernah gadis itu duga.
Pertengkaran dua pasangan membuat Bapak-nya Jian
harus rela dan senang hati mengurus dua anak lelaki yang bukan darah dagingnya.
Lelaki itu pada akhirnya menjadikan dua anak lelaki tersebut menjadi anak
angkatnya, dan hidup sebagai saudara Xiao Jian berpuluh tahun layaknya kakak
kandung.
Mereka bertiga akhirnya tumbuh bersama. Mempelajari
kegetiran hidup dan bagaimana memang seharusnya takdir buruk bergulir. Selain
penerimaan diri dan belajar mandiri, mereka juga berjuang melawan rasa sakit
hati yang diakibatkan oleh orang tua masing-masing.
Review :
Ini adalah pertama kali dalam hidup gue,
nonton serial selain barat dan korea. Selain itu, gue tidak pernah menonton
serial berbahasa asing lain. Pertama, karena jujur ya, jika memaksa menonton,
gue tidak nyaman dengan bahasa yang asing di telinga. Nah, karena akhir-akhir
ini gue kehabisan drama korea yang seru. Jadi, gue memutuskan untuk memulai
gebrakan baru dalam pengalaman menonton gue.
Akhirnya
gue nyoba drama china. Yang memang kalau mencari di internet, drama ini selalu
paling muncul duluan sebagai rekomendasi. Gue sendiri enggak begitu ngeh siapa
pemainnya, apa channel distributornya, dan berbagai macam hal lain yang
mendukung drama ini. Yang jelas, sebagai percobaan. Tentu gue tidak boleh salah
pilih dong, ya? Jadi, orang paling banyak bahas ini, berarti dramanya memang
udah menjadi yang terbaik di kalangan fans.
Maka
gue coba deh, ya. Dan rasanya seperti yang gue duga sebelumnya. Agak asing
perkara bahasanya. Uh, berasa nonton film Bruce Lee jaman dulu dah. Tetapi
secara kesan pertama, drama ini enggak terlalu yang gimana-gimana sih. Semuanya
berasa gue lagi nonton sinetron korea yang episodenya nyaris lima puluh episode
itu. Secara tata kamera, biasa banget, enggak ada yang spesial sama sekali.
Secara cerita juga, cukup membosankan dan berada dalam ranah biasa saja nyaris
basi. Semua produksi sineas sepertinya pernah mengangkat tema yang sama.
Apalagi, dengan fakta bahwa drama ini mempunyai episode sebanyak empat puluh.
Elu pasti bakal kaget ketika bahkan di episode enam belas, ceritanya baru
menyentuh ketiga pemeran utama masuk kuliah. Anjayani dong, bayanging betapa
bertele-telenya alur cerita drama ini. Butuh enam belas episode hanya untuk
ketiga pemerannya bertemu, mulai hidup bersama, SMA, dan mau masuk Kuliah. The
Best sih emang. Ada banyak hal yang bikin aneh juga karena menurut gue kurang
logis aja bawaannya. Selama dua puluh tahun kemudian, ketika anaknya udah
dewasa, selama itu, kedua bapak-nya itu kenapa enggak nikah aja sih? Malah
ngeduda selama itu? Masuk akal enggak sih? Ya masuk akal sih, Cuma enggak
relate aja sama kehidupan asli, kan? ehehe
Sebenarnya,
drama ini tidak menjual apapun lagi selain kemistri kuat antara tiga tokoh yang
menjadi wajah utama drama. Gue salut ketika merasa bahwa ketiga aktor mungkin
emang beneran deket, karena selain dengan jalan tersebut, gue yakin kalau
mereka bakal kesulitan menampilkan kedekatan yang terkesan nyata begitu. Selebihnya,
hanya ada kisah klise dan dibuat begitu rumit saking berbelit dan selalu memiliki
tempo berulang.
3,
5 / 5 Bintang
Komentar
Posting Komentar