Mengulas Film Rosebud (2019) ; K-pop Retro Era 70-an
Sutradara : Jo Seok Hyun
Penulis Naskah : Hong Eun Mi & Jo
Seok Hyun
Yoo Ho Jeong Sebagai Hong
Jang Mi
Park Sung Woong Sebagai
Ryu Myung Hwan
Oh Jung Se Sebagai Soon
Chul
Chae Soo Bin Sebagai Hyun
Ah
Ha Yeon Soo sebagai Hong
Jang Mi (Remaja)
Lee Won Geun Sebagai Ryu
Myung Hwang (Remaja)
Choi Woo Sik Sebagai Soon
Chul (Remaja)
Distributor :
Little Big Pictures
Durasi : 126
Menit
Tentang :
Film
ini tidak memberikan kualitas cerita yang gimana-gimana. Bahkan buat gue
cenderung biasa saja. Hanya sebatas drama keluarga yang dibungkus agak komedi
romantis. Berpusat pada seorang gadis bernama Jangmi ( Mawar) film ini akan
berkisah bagaimana perjuangan gadis itu meraih impiannya sebagai penyanyi
terkenal.
Bakat
menyanyinya tidak diragukan lagi. Seorang produser musik kemudian merekrutnya
sebagai traine di sebuah label musik besar. Jangmi lantas disatukan dengan
seorang pemuda berbakat lainnya untuk di orbitkan dalam satu grup.
Nah,
dimasa training itulah. Jang Mi bertemu dengan seorang mahasiswa kedokteran
yang tampan nan memesona. Mereka terlibat cinta pertama dan manis. Hari semakin
dekat bagi Jang Mi dan rekannya untuk debut debagai duo. Namun, ternyata Jang
Mi hamil.
Masa
depan dan mimpi-mimpi indah gadis itu mulai terancam.
Review :
Tidak
seperti film berlatar tahun 70-an lain, yang biasanya memang mengulas seputaran
kisruh politik beserta segala macam intrik pemerintahan. Rosebud hadir dengan
tema percintaan sederhana, namun terasa begitu istimewa.
Dibalut
dengan hal-hal yang trending pada masa itu, Rosebud seolah berambisi
menghadirkan nuansa dimana anak muda dapat dikatakan gaul pada masa itu.
Rosebu
juga menyematkan momentum penting pada masa itu, seperti bagaimana aparatur
pemerintahan begitu ketat memeriksa rok para perempuan yang tidak boleh
melewati batas ketentuan diatas lutut. Atau, ketika krisis moneter mulai
melanda. Juga musimnya para cewek kerja kasar sebagai buruh pabrik yang enggak
punya hak bagus pas kerja.
Si
karakter Jangmi, mungkin adalah interpretasi dari betapa kuatnya mental para
cewek jaman dulu. Hidup enggak bergantung sama undang-undang ketenaga kerjaan,
melarat, kemudian hidupnya ancur karena mulai musim investasi bodong. Ih, Kim
Ji Yeong mah kalah pokoknya.
Dimulai
dengan manis dan jenaka. Gue enggak nyangka film ini mengakhirinya dengan
begitu dramatis khas drama keluarga. Kasih sayang ibu ke anak emang enggak ada
tandingannya ternyata.
Salah
satu film yang bakal bikin kamu merasa terhibur. Gue rekomendasikan. 3,5 / 5 Bintang.
Komentar
Posting Komentar