Mengulas Film STEEL RAIN (2017) ; FILM POLITIK KOREA PALING SERU

 



Sutradara : Yang Woo Seok 

Penulis Naskah : Yang Woo Seok

Pemeran

Kwak Do Won Sebagai Kwak Cheol Woo 

Jung Woo Sung Sebagai Eom Cheol Woo 

Kim Kap Soo Sebagai Ri Tae Han (Korea Utara) 

Park Eun Hye (Dokter Kandungan ) 

Kim Eui Sung Sebagai Presiden KorSel


Distributor :  NEXT ENTERTAIMENT WORLD / NETFLIX 

Durasi : 2 Jam 15 Menit


Tentang


Sebuah ledakan terjadi ketika satu acara yang turut menghadirkan orang nomor satu di korea utara digelar meriah dan mengundang warganegara. Dentuman hebat itu lantas memorakporandasakan pusat Pyeongyang (Ibu kota Korea Utara) Tentu tidak ada yang selamat. 

Begitu kiranya, kalau saja Eom Dongmo (Sersan / Kawan/ Rekan Sejawat) tidak menemukan orang nomor satu di korea utara yang tengah terkapar. Eom Dongmo lantas membawa sang pemimpin negara ke tempat yang aman, menghindari peregangan nyawa yang bahkan ia sendiri tak mengerti dari mana serangan militer ini berasal. 

Bersama dua orang warga sipil, Eom Dongmo melarikan diri kemanapun asalkan tempat tersebut dapat menyembunyikan nyawa orang nomor satu. Dan, tanpa pernah berniat membelot, mereka berempat sampai di Ilsan. Sebuah kota di ujung wilayah korea selatan.  

Bagaimana nasib mereka selama tinggal di korea selatan? Serta apa yang sebenarnya terjadi di korea utara? Benarkah terjadi gencatan senjata? Kudeta? Perang dengan amerika? Ah, apapun itu. Bagi Eom Dongmo semenanjung korea berada dalam bahaya. 




Review :


Jika kamu pernah menonton serial Crash Landing On You, maka sebersit gambaran tentang kehidupan di korea utara setidaknya akan terbayang dalam benakmu. Tentang betapa korea utara sangat kaku dengan semua aturan yang mengekang warganya. Namun, sebenarnya apa yang digambarkan dalam serial tersebut hanyalah sepersekian persen dari apa yang digambarkan dalam film Steel Rain.  

Dalam film ini, kamu akan seketika paham bahwa berkali-kali lipat, korea utara benar-benar tertinggal oleh saudara kembarnya – korea selatan- dalam berbagai aspek kehidupan apapun. Ohya, juga jangan lupakan tentang betapa bebal dan rawan berkhianatnya mereka itu. 

Kesan pertama yang gue dapat saat menonton film ini adalah keyakinan yang tumbuh dalam hati, mendadak gue meyakini bahwa ini adalah proyek film politik paling serius dan mahal yang pernah sineas korea selatan produksi. 

Mengapa demikian? 


Setting Korea Utara Yang Nampak Nyata

Bagaimana caranya syuting di perbatasan, atau beberapa area Pyeongyang yang jangankan mengakses, baru niat mau kesana saja, militer korea utara pasti udah langsung beraksi keras, siap nembak. ehehe 

Maka mungkin, salah satu kelebihan film ini bagi gue adalah mereka berhasil menampakan kondisi negara saudara yang begitu dekat dengan mereka itu. Set yang diciptakan sebagai pengganti pusat-pusat kota korea utara. Pangkalan militer, dan kediaman beberapa Dongji (Menteri) menurut gue sangat cukup memberi kesan korea utara yang setidaknya memang tak pernah terekspose ke dunia luar. 

Banjir Aktor Papan Atas


Ini ya, gue kagak boong. Sepanjang durasi film ini, seringkali dibikin kaget karena kemunculan karakter yang diperankan oleh para aktor senior kawakan. Bahkan, untuk sekelas karakter pambantu sekalipun, nama besar aktor yang seringkali menjadi pemeran utama di serial atau film lain berhasil ditampilan dengan penuh kejutan. Akting mereka sudah tidak diragukan lagi. Kwak Dong Won, Jung Woo sung adalah wajah dari film dan tentu saja tidak ada yang bisa meragukan namanya terpampang jelas diantara deretan nama besar lainnya. 


Scoring Musik Yang Mendukung 

Terkadang, kita pasti akan menemukan sebuah film yang scoring musik dengan gambar adegan tidak singkron. Sebagai film aksi yang berpondasi politik, sebenarnya film ini punya suspensi cerita yang stabil. Tetapi di beberapa bagian, cita rasa film akan mendadak berubah seiring dengan sentuhan efek musik dan suara yang disematkan disela-sela gambar. 

Konflik Berat 

Dengan mengangkat isu sensitif berupa perang dingin antar dua negera yang telah terjerat konflik selama 70 tahun. Steel Rain menghadirkan ketegangan khas militer, yang kita enggak tahu apa masalah selanjutnya, gimana cara kedua negara mengantisipasi serangan, tentang kepercayaan antar masing-masing perwakilan negara ( Karakter Jung Woo Sung & Kwak Do Won) Hal-hal sederhana kayak gitu aja udah bikin degdegan, apalagi ketika senjata mulai digunakan untuk menyerang. Aksi tembak-tembakan bikin konflik jadi makin seru. 


Menjual Baromance


Kemistri antara dua aktor yang memerankan status serta kewarganegaraan berbeda, nyatanya menjadi nilai jual sesungguhnya dari film ini. Rasa saling memiliki sebagai sama-sama warga semenanjung korea. 


Overall, selain memberikan suguhan konflik politik yang bikin mumet. Film ini juga berhasil menghadirkan drama dadakan yang menurut gue cukup bikin dada mencelos. Sepanjang sejarah menonton film bertema politik murni, gue baru pertama kali ngerasa sedemikian seneng begini. Film yang sangat menyenangkan. 


4 / 5 Bintang 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Film The Gangster, The Cop, The Devil (2019) ; Adaptasi Kisah Nyata Terbaik

Review Film METAMORPHOSIS (2019) ; Tipu Muslihat Lelembut Khas Korea

Review Film The Villagers (2019) ; Misteri Skandal Besar di Kota Kecil