DRAKOR ARGON (2017) ; Derita Wartawan dan Politik Media Yang Bikin Resah

 






Sutradara                         : Lee Yoon Jung

Penulis Naskah             : Jeon Young-Shin, Joo Won-Kyu, Shin Ha-Eun

Pemeran                           :

 

Kim Joo Hyuk Sebagai Kim Baek Jin

Chun Woo Hee Sebagai Lee Yeon Hwa

Shim Ji Ho Sebagai Eom Min Ho

Park Won Sang Sebagai Shin Cheol

Lee Seung Joon Sebagai Yoo Myung Ho

Lee Kyeong Young Sebagai Choi Geun Hwa

Cho Hyung Chul Sebagai Hong Jong Tae

Ji Yoon Ho Sebagai Oh Seung Young

Ji Il Joo Sebagai Park Nam Gyu

Min Ha Sebagai Kim Jin Hee

Park Hee Von Sebagai Kim Hye Ri

 

Distributor                      : TVN / NETFLIX

Jumlah Episode            : 8 Episode

 

 

 

Tentang                             :

 

                Kim Baek Jin adalah Anchor kebanggaan sebuah program berita investigasi berjudul ARGON. Tugas utamanya adalah meliput skandal dan kasus yang disembunyikan dari publik.  Maka tak jarang, baik atas nama pribadi maupun tim, gugatan hukum dari perusahaan dan orang yang diberitakan melayang untuk kemudian menyusahkan siaran-siaran mereka di masa depan.

                Selain cobaan dari para atasan, rekan kerja, serta musuh siaran berita tetangga. Tim ruang berita Investigasi tersebut juga tak jarang mendapat banyak hujatan serta makian dari publik ketika apa yang mereka beritakan kepada khalayak, ternyata melenceng dan berujung pada fitnah. Satu kesalahan yang diperbuat, secara otomatis langsung menghapus ratusan kasus yang mereka ungkap kebenarannya.

                Secara singkat, drama ini akan mengulas seluk beluk kehidupan penyiaran berita, reporter, dan politik media yang mungkin diantara kita tidak pernah sekalipun membayangkannya seperti apa.

Review                               :

                Selama empat tahun mengenyam pendidikan sebagai mahasiswa Jurnalistik, setidaknya, gue memahami tujuh puluh lima persen materi yang diangkat oleh drama korea mini ini. Baik istilah, organisasi, poin kode etik jurnalistik, dan beberapa hal lain yang berkaitan dengan Jurnalisme.

                Cukup mengagumkan ternyata, mendapati sebuah drama yang premisnya dapat gue pahami secara mudah tanpa harus merasa awam dengan istilah-istilahnya. Ibarat, anak ekonomi terus nonton drama Money Game. Atau mahasiswa kedokteran, terus nonton drama Kim Sabu. Pasti tahulah rasanya gimana, semacam memahami lewat naungan ilmu yang sama.

                Kala itu, Argon memang tidak mendapatkan tempat di hati pemirsa. Sama halnya dengan drama politik kejaksaan. Pemirsa biasanya akan cenderung biasa saja. Mereka lebih menyukai drama dengan cita rasa yang ringan seperti  rasa kuah sup tulang sapi. Bagi mereka, mungkin hidup aja udah sekental Kuah Kimchi Jigae. Mana mau nonton drama beginian, bikin mumet dan frustasi aja. 

                Semacam kalau drama thiller dan kriminal, ini tuh tipikal drama yang si tokoh utama (Detektif atau jaksa) menemukan pelaku, namun ternyata baru hanya kaki tangan, nah kemudian sesudah menemukan kaki tangan, detektif tersebut harus mencari petunjuk lewat saksi mata kasus. Eh, si saksinya tetiba mati bunuh diri dari atap atau ketabrak truk. Frustasi bukan?

                Namun bedanya. Bagi gue pribadi yang sedikitnya pernah belajar susahnya dunia Jurnalistik. Argon jadi terasa cukup menguras emosi dan adrenalin ketika semua kasus itu berhadapan dengan Aktualitas (waktu siaran) dan opini publik. Apalagi kalau sudah menyangkut politik media. Sumpah itu bikin kesel banget. Semua akan tunduk. Dan itu justru menjadi pintu terbuka untuk melihat siapa saja Jurnalis yang sesungguhnya? Tidak gentar oleh tekanan para bos, si wartawan akan tetap berusaha melaporkan apa yang ingin dilaporkan kepada publik tak peduli apapun risiko kedepannya. Orang media, menyebutnya pengkhianat bila tak tunduk. Sebab selain merugikan diri sendiri, tim dan nama perusahaan media juga ikut kena imbas.

                Sayangnya, sama sekali tidak ada yang spesial dari kasus yang menjadi landasan cerita. Semua berkutat pada bagaimana opini publik bergulir. Lantas si tokoh utama harus berusaha meyakinkan masyarakat bila informasi itu dirasa melenceng. Maksudnya, jika dibandingkan dengan Pinoccio, kasusnya rata-rata sederhana dan cenderung tidak terduga serta mengharu biru. Fokus pada human interest. Meski sebenarnya, berhubung ini adalah drama wartawan Investigasi. Semua kasus memang cukup pas jika harus menjadi bahan materi  Investigatif.

                Untungnya, karakterisasi tokoh dalam drama ini gue rasa sangat berhasil. Setiap karakternya menonjol dengan cara dan watak yang selalu berkembang, dan tentu saja disetiap scene baru, makin memesona. Misalnya, tokoh utama yang menjadikan Kim Baek Jin sebagai tutor. Lee Yeon Hwa selalu berubah menjadi lebih baik dan keren ketika episode menjelang akhir. Memang semua drama begitu, tetapi karakternya adalah yang paling realistis.

                Sayangnya, selain kasus yang tidak terlalu menarik. Drama ini juga tidak didampingi dengan pengambilan gambar yang mumpuni, atau setidaknya sedikit lebih menarik. Sejak episode pertama, gue hanya terpesona kala layar sedang menampilkan kesibukan ruang siaran berita dan Kim Baek Jin yang sedang melakukan siaran. Selebihnya, biasa saja. Standart banget.

                Overall, untuk drama yang mengupas tuntas dunia Jurnalistik. Argon adalah yang terbaik. Pesan yang disampaikan tentang seluk beluk profesi wartawan, berhasil disampaikan dengan begitu deeply dan berkesan.

                3,5 / 5 Bintang

               

 

 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Film The Gangster, The Cop, The Devil (2019) ; Adaptasi Kisah Nyata Terbaik

Review Film The Villagers (2019) ; Misteri Skandal Besar di Kota Kecil

Review Drama Empress Ki