FILM THE VOICE OF SILENCE (2020) ; PROYEK TERBURUK YOO AH IN

 



Sutradara                   : Hong Ui Jung

Penulis Naskah          : Hong Ui Jung

Pemeran                     :

 

Yoo Ah In Sebagai Tae In

Yoo Jae Myung Sebagai Chang Bok

Moon Seung A Sebagai Cho Hee

 

 

Distributor                 : ACE MAKER MOVIE WORKS

Durasi                                     : 120 Menit

 

Tentang                      :

            Dua orang pria biasa, sehari-harinya merupakan penjual telur ayam keliling. Namun, dibalik penampilan normal mereka. Keduanya sangat terkenal dikalangan para tukang pukul, preman, dan pembunuh bayaran. Dua pria itu melakukan pekerjaan sampingan sebagai ‘pembersih’

            Mau itu mengubur mayat, bersihin ceceran darah, atau barang bukti. Semuanya mereka lakukan dengan begitu profesional sehingga tidak meninggalkan sedikitpun jejak. Tetapi, satu kasus kemudian membuat keberadaan mereka mulai terendus.

            Kali ini mereka harus berurusan dengan seorang anak kecil perempuan. Dan tanpa pernah diduga, pertemuan tersebut membawa kembali rasa kemanusiawian yang sempat hilang.

 

Review                        :

            Jujur, gue menaruh ekspektasi cukup besar pada film terbaru yang dibintangi oleh Yoo Ah In ini. Pertama, karena tentu saja kita tahu bahwa tidak lama setelah comeback layar lebarnya lewat ALIVE, tanpa tedeng aling-aling, Ah In oppa kembali dengan judul film baru. Padahal, seperti yang sering diwartakan, Yoo Ah in memang akhir-akhir ini sering sekali menolak proyek drama. Gatau kenapa, alasannya masih misterius. Sok ditolak dengan alasan jadwal penuh. Padahal secara kasat mata saja. Proyek drama, barangkali bakal lebih bagus ketimbang naskah-naskah film yang tahun ini dirinya bintangi.

            Ah In oppa be like : Kumaha aing weh atuh anjing...

            Okay. Apapun alasannya. Yang penting aktor yang satu ini harus tetap aktif dalam ranah akting. Sebab, persaingan semakin ketat. Jika aktor terlalu lama vakum, yang muda-muda bakal mendadak berkuasa. Haahahaha

            Film ini sendiri secara premis, menurut gue sangat menarik. Sebab biasanya, kita selalu ditampilkan sudut pandang biasa dari pelaku utama kejahatan. Tetapi justru memunculkan karakter yang selama ini bahkan mungkin luput dalam perhatian.

            Profesi semacam ini tentu saja akan sangat berjasa dalam dunia politik yang kotor, atau minimal ya, dunia para preman. Sebab, mereka bisanya Cuma mengeksekusi tanpa membereskan masalah, kan?

            Tetapi pada kenyataannya, Jangankan memenuhi ekspektasi. Mendekati sepersekian persennya saja, ternyata tidak terjadi. Gue jadi heran, mengapa bisa demikian? Padahal secara pondasinya, film ini sudah punya modal yang bagus.

            Eksekusinya terbilang datar. Sepanjang durasi, gue pribadi senantiasa menanti dengan harapan bahwa tensi cerita akan segera naik, akan ada sesuatu yang menggemparkan. Dan selanjutnya, perpisahan antara kedua tokoh utama yang mengharu biru seperti film pawn, misalnya.

            Sayang, apa mau dikata. Sepertinya cara paling ampuh menikmati sebuah film adalah dengan tidak menaruh ekspektasi apapun terhadapnya. Niscaya, mau seperti apapun hasilnya, kita selaku penonton tidak akan kecewa.

            Selain penampilan fisik dan performa akting Yoo Ah In yang seperti biasa memukau, film ini tidak memberikan apapun lagi. Besok lusa juga penonton akan melupakannya begitu saja.

 

3 / 5 Bintang

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Film The Gangster, The Cop, The Devil (2019) ; Adaptasi Kisah Nyata Terbaik

Review Film The Villagers (2019) ; Misteri Skandal Besar di Kota Kecil

Review Film 7 Alasan Mengapa The Handmaiden (2018) Begitu Memesona