Review WebDrama A Teen 1 & A Teen 2 ; Remaja Wajib Banget Nonton !

Sutradara : Han Soo Ji

Penulis Naskah : Kim Sa Ra

Pemeran :

Shin Ye Eun Sebagai Do Hana

Lee Naeun April Sebagai Kim Hana

Choi Bomin Sebagai Ryu Jooha

Kim Soo Hyun Sebagai Lee Bo Ram

Shin Seung Ho Sebagai Nam Shiwoo

Kim Dong Hee Sebagai Ha Min

Ryu Eu Hyun Sebagai Cha Ki Hyun

Kang Min Ah Sebagai Cha A Hyun

Distributor : Website Playlist

Panjang Episode : 22 ( Season satu) dan 20 ( Season dua)

Tentang :

           

            Serial web A Teen ini bakal menceritakan kisah segerombol remaja yang akan segera menginjak pase dewasa dalam kehidupannya. Mereka bertemu banyak rintangan baru yang membuat kalut dan bimbang, Tapi, semuanya punya cara untuk melewati rintangan tersebut. Sampai akhir kisah, akhirnya mereka paham bagaimana cara menyelesaikan masalah di usia 19 tahun menjelang 20 tahun.

Review :

Season Satu. ( 3 / 5 Bintang)

            Untuk Season satu, cerita akan lebih berfokus pada karakterisasi. Bagian ini cukup menjelaskan siapa karakter yang turut andil dalam semesta  A Teen. Siapa dia, kondisi ekonomi, kondisi lingkungan, dan tentu saja akademisnya.

            Season ini juga tidak terlalu serius. Bahkan bagi gue pribadi cenderung picisan. Menceritakan kisah cinta masa sekolah. Yang kalau baper dikit, jatuh cinta. Atau salah paham dikit, sakit hati. Ah, pokoknya lebay khas anak sekolahan deh.

            Season ini mengakhiri episodenya dengan kedua karakter utama yang ternyata saling suka. Keduanya menyatakan perasaan. Dan kemudian jadian. Simple... tapi yah bikin senyu-senyum sendiri.

            Konflik yang terjadi dalam season ini hanya sebatas mengatasi kesalahpahaman antara Do Hana dan Kim Hana. Juga mencari siapakah cowok yang menaksir Doha sesungguhnya.

            Walau diakhiri dengan kontroversi prihal adegan terlalu berlebihan untuk drama bertema remaja dan sekolahan. A Teen 1 berhasil menjadi webdrama paling populer dinegaranya.

Season Dua. ( 4,5 / 5 Bintang)

            Selang satu tahun kemudian. Sebagai comeback kedua Shin Ye Eun yang akhirnya berhasil mendapatkan karakter utama dalam drama besar. Season dua kembali diproduksi dan dirilis tak begitu lama setelah season pertamanya usai.

            Season ini, ceritanya menjadi lebih kompleks. Tak melulu tentang cinta, para tokoh mulai dihadapkan pada pilihan hidup dilematis. Jalan mana yang akan mereka tempuh, pilihan apa yang akan mereka pilih, dan harus bagaimana mereka  menyelesaikan ganjalan dalam hati masing-masing tentang itu.

            Disini kita dapat memahami bahwa setiap karakter nyatanya semakin berkembang. Semisal, Kim Hana yang dulu tak tahu mau kemana arah studinya. Sebagai murid paling pintar, Hana masih bingung harus mengambil jurusan apa. Ya, tentu kita tahu bahwa murid pintar sepertinya bisa masuk ke universitas dan mengambil jurusan apapun yang diinginkannya. Tapi karena itulah Hana Justru bingung, sampai kemudian. Hana menembukan apa yang akan menjadi pilihannya.

            Lalu disisi lain, ada Do Hana yang kemampuan mendesainnya  semakin bagus. Tapi saat mengambil kelas seni, Hana selalu ditegur oleh gurunya karena tak pernah mengindahkan aturan-aturan seni rupa yang diterapkan. Bomin, sang murid teladan dikelas itu melihat Hana putus asa. Merasa kasihan pada orang-orang yang terkekang oleh aturan. Do Hana memutuskan keluar dari akademik seni itu.  Tapi habis itu, hal mengesankan terjadi padanya.

            Hamin, Bomin, Ayun, Kihyun, Boram juga bisa berdamai dengan perasaan masing-masing. Secara dewasa melepaskan yang ingin mereka miliki, atau berlapang dada menerima yang tak ingin mereka miliki.

            Overall, webdrama ini menurut gue paling bagus diantara webdrama yang pernah diproduksi. Nggak Cuma sekadar fantasy dan cinta-cintaan doang. Lebih dari itu, remaja yang akan menonton drama ini sedikitnya akan lebih tercerahkan tentang bagaimana caranya menjalani persahabatan, dan memilih masa depan masing-masing.

            Gue pribadi lebih suka A Teen season dua. Karena selain karakter baru ditambahkan, fokus cerita juga lebih condong pada kehidupan real seorang siswa yang hendak menuju maha-siswa.