Review Film The Meg (2018) ; Tentang Si Meg, Bukan Sembarang Hiu





Sutradara : Jon Turteltub

Penulis Naskah :

Dean Georgaris
Jon Hoeber
Erick Hoeber

Pemeran :

Jason Statham Sebagai Jonas Taylor
Li Bingbing Sebagai Suyin

Distributor : Warner Bros Pictures

Durasi : 113 Menit


Tentang :

            Dalam sebuah percobaan penelitian, tiga orang ilmuwan bersedia diutus kedalam dasar lautan paling dalam. Dimana cahaya mataharipun sudah tak bisa menerobos kali kedalamnya. Tempat yang konon menyisakan spesies langka dan paling berbahaya yang pernah hidup.

            Awalnya mereka tidak percaya ada kehidupan besar disana. Namun semua berubah ketika pada akhirnya mereka dipertemukan dengan para raksasa penguasa dasar laut tersebut.

            Terjebak disana. Ketua penelitipun mau tak mau memanggil ahli senior yang pernah terlibat hal serupa beberapa tahun silam. Seorang pria yang sempat di cap sebagai pengkhianat sebab ia secara sengaja meninggalkan sebagian teman ilmuwan yang lain dibawah sana sementara dirinya berhasil menyelamatkan diri.

            Kehadiran Jonas Taylor pun pada akhirnya menjadi angin segar bagi para peneliti yang terjebak didasar laut bersama para raksasa lautan. Kisah selanjutnya lebih mengerikan, dan tugas mereka hanya perlu menyintas.


Review :

            Dady shark Tururururut
            Momi Shark Tururururut
            Oh... Shark
            ( Lah, kenapa begini liriknya? )

            Mungkin kamu takan pernah membayangkan bila ternyata di bawah perairan salah satu pantai di bagian eropa, bersemayam beberapa ekor Hiu purba dengan ukuran melebihi paus biru. Jika di ibaratkan, ukuran hiu yang sering diperlihatkan dengan tampilan lucu dan menggemaskan dalam lagu diatas, bagi sang Megalodon hanyalah camilan ringan semata.

            Film ini sebenarnya punya premis yang lumayan basi. Berkisah tentang sekelompok orang yang harus menyintas dari bahaya serangan predator. Mungkin bedanya, hanya berada di spesies yang menjadi fokus cerita. Hiu biasa? Lewaaaaat ! Buaya laut? Apalagi. Inimah pokoknya lebih seram dari segala bentuk keganasan hewan laut yang pernah kita bayangkan sebelumnya.

            Namun sayang, plot yang film ini sajikan terlihat gamblang sekali bodohnya. Berulang kali gue dibuat geram ketika salah satu tokoh melakukan hal yang... Ya Ampun, dia tuh sebenernya mau ngapain sih?

            Sebut saja karakter Li Bingbing, entah apa yang dipikirkan oleh penulis naskah. Apakah dia berusaha menonjolkan karakter ras asia ini untuk memenuhi durasi semata? Ya Tuhan, karakter yang satu ini bagi gue sangat menggangu. Sikap so pahlawan padahal ujung-ujungnya sangat merepotkan member yang lain. Haih, dasar Ilmuwan labil.

            Yang seru dari film ini sebenarnya adalah jump scare yang ditempatkan sangat tepat. Gue yang mengantisipasi kemunculan si MEG, dibuat menahan napas berulang kali, dan akhirnya meloncat kaget saat serangan itu tetiba muncul.

            Sinematografinya biasa saja. Mungkin yang menjadi nilai lebih disini adalah efek visual kehidupan dasar laut yang hanya bisa digambarkan jika pihak produksi memang sudah melakukan penelitian terhadap apa saja yang ingin mereka tampilan dalam film. Sementara untuk Scoring musiknya sendiri juga biasa saja. Tidak ada yang spesial.

            Overall, walaupun beberapa adegan dan plot terasa memaksa dan tidak masuk akal alias bodoh. Gue pribadi suka film ini. Rasanya seperti ikut menerima teror dari si The Meg itu sendiri.

3.5 / 5 Bintang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Film The Gangster, The Cop, The Devil (2019) ; Adaptasi Kisah Nyata Terbaik

Review Film Tall Girl ; Pesona Terpendam Si Gadis Tinggi

Review Film METAMORPHOSIS (2019) ; Tipu Muslihat Lelembut Khas Korea