Review Drama Mother Of Mine (2019) ; Sudut Pandang Kehidupan dari Seorang Ibu





Sutradara : Kim Jong Chang
Penulis Naskah : Jo Jung Soon
Pemeran :
Kim Hae Sook Sebagai Park Sun Ja ( Mother)
Kim So Yeon Sebagai Kang Miri
Kim Ha Kyung Sebagai Kang Mi Hye
Yoo Sun Sebagai Kang Mi Sun
Hong Jong Hyun Sebagai Han Tae Joo
Lee Won Jae Sebagai Jung Jin Soo
Ki Tae Young Sebagai Kim Woo Jin
Jung Ye Rim Sebagai Jung Da Bin
Park Jung Soo Sebagai Ha Mi Ok
Jo Hyun Sebagai Jung Dae Cheol
Han Ki Woong Sebagai Peter Park
Distributor : KBS2
Jumlah Episode : 54 Episode


Tentang :

Park Sun Ja itu adalah Ibu tunggal. Sejak menjanda, dia berusaha menghidupi ketiga putrinya agar dimasa depan tidak mengikuti jejak penderitaannya. Maka dari itu, emak yang satu ini terbilang selektif dalam urusan jodoh dan pekerjaan.

Setelah ketiga anaknya dewasa, dengan sang anak pertama yang sudah berkeluarga dan punya satu orang putri. Park Sun Ja juga ikut mengurusi urusan rumah tangga anaknya. Semua dia lakukan, dari mulai membereskan rumah, mengurus cucunya, sampai pada urusan keuangan.

Suatu hari, ketenangannya terusik manakala putri keduanya bertemu dengan Ibu kandung. Ya, Kang Miri sang anak kedua ternyata bukan anak kandung Park Sun Ja.

Dimulailah intrik demi intrik demi melindungi gadis yang sudah dirinya anggap sebagai anak kandung sendiri.

Selama lima puluh empat episode, kisah Park Sun Ja  akan mengisi kisah perjuangannya hidup sebagai Ibu dari tiga anak gadis dengan segala kronik hidup yang rumit.

Review :

Tidak ada yang spesial dari drama ini selain dari inti pesan yang ingin disampaikan kepada pemirsa setianya. Bahwa, semua Ibu dimuka bumi ini sama isi hati dan pikirannya.

Ibu adalah manusia paling mulia. Yang saat napas terakhirnya tibapun, dalam benak dan hatinya masih saja sibuk mengurusi kehidupan anak-anaknya. Manusia satu-satunya yang paling memahami isi hati anaknya yang sedang rapuh, tapi pura-pura tegar karena tak ingin mengecewakan.

Mengikuti drama ini nyaris tujuh bulan lebih, gue mendapatkan banyak pelajaran berharga. Secara tidak langsung, lima puluh empat episodenya memberikan gambaran tentang sudut pandang perasaan seorang Ibu tentang anaknya.

Gila. Gue tidak pernah tahu semua itu. Sepanjang mengikuti episode-episode terbarunya, gue merenung, apakah Ibu gue juga memikirkan hal yang sama padaku ? Apakah gue pernah menyakiti Ibu sama seperti satu dua karakter anak gadis itu menyakiti Park Sun Ja eomma? Apakah gue pernah membuatnya menangis sampai air mata wanita mulia itu mengering tanpa sempat gue sadari?

Itu semua menjadi jawaban sekaligus pertanyaan tersendiri buat gue pribadi. Menonton drama ini, gue merasa menjadi bagian dari mereka. Entah kenapa, karakternya cukup mirip dengan
kehidupan gue. Anak pertama udah nikah dan punya anak, eh Ibu gue juga sering ikut ngurusin cucunya, anak kedua adalah wanita karir, eh ibu gue juga sering ngurusin masalah jodoh dan kehidupan pekerjaannya, dan yang anak bontot adalah penulis yang rude banget ke emaknya, eh persis macam gue si tukang bikin Ibunya nangis.

Secara garis besar. Drama ini hanya sebatas sinetron akhir pekan paling dinanti Ibu rumah tangga seantero korea selatan. Kualitas pengambilan gambarnya sedikit lebih baik dari drama kita di indonesia, tapi enggak masuk tahap drama inti berepisode pendek,  penceritaan juga hampir mirip-mirip sinetron Tersanjung. Tapi lebih dari itu, kita akan dicekoki hal-hal baik dari perspektif seorang Ibu.

Sepanjang menonton drama ini. Gue merasa punya Ibu lagi. Gue memosisikan diri sebagai Kang Mi Hye. Yeay, gue masih punya Ibu. Pikir gue dalam hati.

Tapi bangsatnya. Karakter Ibu disini. Juga meninggal di akhir episodenya.


3,5 / 5 Bintang.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Film The Gangster, The Cop, The Devil (2019) ; Adaptasi Kisah Nyata Terbaik

Review Drama Empress Ki

Review Film The Villagers (2019) ; Misteri Skandal Besar di Kota Kecil