WE BEST LOVE SERIES (2020) ; MUNGKIN MENJADI BL PALING POPULER DI TAIWAN
Sutradara
: Ray Jiang
Penulis
Naskah : Lin Pen Yu
Pemeran :
Sam Sebagai Go Shi Dae
Yu Sebagai Zhou Shu
Yi
Distributor
: WE TV
Jumlah
Episode : 6
Tentang :
Shu Yi dan Go Shi
Dae dikenal sebagai dua orang pemuda yang selalu berantem. Setiap bertemu, yang
mereka lakukan, kalau enggak adu mulut ya, adu fisik.
Bermula sejak
sekolah, Shu Yi selalu merasa bahwa Go Shi Dae adalah saingannya dalam berbagai
aspek kehidupan. Sehingga pemuda itu menjadikan sosok Shi Dae adalah halangan
nyata dalam kehidupan.
Hingga suatu hari,
Yi mengalami kondisi patah hati yang parah sebab ditinggal jadian sama dua
sahabatnya yang mereka ternyata selama ini terjebak friendzone, bedanya, si
cewek justru suka sama satu sahabatnya yang lain ( Jadi maksudnya mereka ini
sahabatan bertiga, dan Cuma Yi yang bertepuk sebelah tangan)
Yi yang patah hati
lalu ditemenin main oleh Go Shi Dae, mereka bikin perjanjian buat menjadi temen
rasa pacar sampai semester terakhir berakhir, pertama biar Yi enggak ketahuan
galau, kedua emang modus aja sih. Wkwkw
Asmara tumbuh
diantara kedua kaum adam ini. Bagaimana kehidupan mereka di masa depan?
Review :
Sejak pertama kali terjun ke ranah perbeel-an.
Gue sebenarnya tidak benar-benar tertarik dengan romansa sesama jenis itu.
Bohong ketang. Ada sih beberapa series Thailand yang nyantol di hati
dalam aspek kualitas cerita dan aktor pemeran.
I Told Sunset About You (Thailand) Eyes
Linger You (Korea) dan Mungkin Series ini sebagai perwakilan dari Taiwan.
Mengapa demikian? Jujur, gue tidak sereceh orang-orang yang menggemari BL hanya
untuk adegan kissing atau mungkin lebih dari itu, gue mencari esensi
dari BL itu sendiri, sih. Yakni relationship
yang terikat diantara sesama jenis. Wicis, secara bathiniah gitu ya. Jangan
ngadi-ngadi lu, secara fisik apaan? Tapi boleh juga sih. Ngahaha
Seperti misalnya,
dimulai dari apa yang menjadi strugle
paling kuat diantara hubungan mereka (Dua karakter utama) Pertentangan bathin,
keluarga, stigma masyarakat, dan beberapa hal lainnya yang sekiranya bisa emang
bikin hubungan keduanya jadi jauh lebih berat dari hubungan normal biasanya.
Gue jujur,
menangis saat menuntaskan season satu ITSAY tempo bulan. Karena betapa Nadao
Bangkok studio sangat cemerlang dalam mengupas genre ini dengan begitu indah.
Berbalut pemandangan Phuket, dan budaya Thailand yang kental.
Gue tidak menyukai series BL begitu saja
hanya karena adegan romantisnya. Serius, gue nggak bohong pada bagian ini. Itu
juga terjadi pada series korea yang gue spill diatas, ada alasan logis mengapa
dua remaja lelaki akhirnya terlibat jalinan asmara. Serta bagaimana juga
keduanya bertahan dalam kekangan keluarga.
Untuk series ini,
sebenarnya gue lebih suka karena dia
bisa ngasih gambaran lifestyle orang Taiwan (Apa Tiongkok) gitu –
habisnya bahasanya hampir sama dan pas gue searching emang produksi
Taiwan- kayak kuliah, dan dunia kerja, dan budaya partiarki juga.
Ada satu hal yang
pengin gue soroti dalam series ini. Yaitu tentang betapa maskulinitas tidak
menjadi halangan dalam perihal asmara cowok. Meski keliahatan ya kalau cewek
dalam tanda kutif emang cantik dan ramping banget, tapi kita tidak bisa
mengatakan dengan gamblang bahwa karakter dirinya (Yi) seperti perempuan dalam hubungan normal, yang
manja, serba diladenin pacarnya, dan kalah berantem. Yaudah gitu, kalau dia kesel,
main gampar, tampol terus bos. Hahahaha Jadi hanya karena elu berperan sebagai
cewek, elu gak bisa gitu aja kalah berantem sama pasangan lu.
Begitu juga dengan
pasangan side, aura-aura kejantanan tetap menguar dari keduanya. Berbeda
ketika gue menonton beberapa series Thailand amatir, pas tuh, yang jadi cewek
dalam tanda kutipnya, kalau enggak cute ya manja. Hihihihi
Jujur, gue suka
bagian dimana mas Yi berusaha terlihat
membantu Go Shi Dae bantu beresin rumah, padahal di rumah sendiri dia gak
pernah megang pekerjaan apapun, oh my god dia cute banget sumpah. Terus,
gue juga suka bagian ketika Yi geplak jidat Shi Dae kalau marah. Ngahahaha imut
banget nih uke satu emang.
Lebihnya series
ini adalah mementingkan relationship ketimbang skinsip romantis, sama halnya
ketika gue menonton series Thailand sotus. Gue tidak baper ketika mereka
melakukan kontak fisik. Tetapi, yang bikin gue lumayan suka itu ya bagaimana
perkembangan hubungan antara dua karakter ini sih sebenernya. Dari nol, tidak
langsung dari mata turun ke hati, ada berbagai tahapan dulu sebelum akhirnya
saling menyadari perasaan satu sama lain.
Sayangnya, dibagian
season dua. Semuanya seperti terungkap dengan agak biasa saja, alasan mengapa
Go Shi Dae pergi meninggalkan Yi seolah menjadi tidak serius jika pada akhirnya
mereka kembali bersama dengan cukup mudah. Meski demikian, gue rasa secara
konsep dan praktiknya. Series ini memberikan kesan manis yang mendalam.
3 / 5 Bintang
Komentar
Posting Komentar